Demi Tuhan,aku tidak tahu apa yang sedang terjadi
denganku..mungkinkah aku jatuh cinta?kurasa seperti itu..karena tadi setelah
ngebaca 50 tanda-tanda orang jatuh cinta,ada lebih dari 25 yang tepat. Jadi,aku
anggap iya saja kalau aku sedang jatuh cinta.
Seminggu belakangan ini,aku mulai merasakan
perbedaannya..eh,salah bukan seminggu,baru beberapa hari ini. Tapi si dia, yg
ku sebut dia mr.F.
Agak berbeda sebenarnya dengan yg terdahulu, si mr.A, mr.B,
mr.C dan terakhir mr.D yg akhirnya resmi putus di bln september tahun kemarin
karena kesalahanku. Tapi rasanya aku sudah putus lama sekali dgn mr.D sejak
tanpa alasan,sebab dan masalah dia meminta break tepat sebulan lebih seminggu
sejak kita resmi jadian. Tapi ya sudahlah,aku bukan mau membahas mr.D,aku mau
membahas si mr.F
Mulai dari urutannya
Hari
pertama (26 Januari 2012), toko papa
Aku sedang asyik merekap catatan piutang saat dia masuk,
saat itu aku sama sekali tak tahu namanya,tapi aku mengenalinya. Dia emang
rajin datang ke toko,nanya alat-alat buat mobil carry putih yg suka dibawanya.
Selain itu,tempat kerjanya yang di tempat isi ulang air minum selalu ku
lewati,entah itu pulang ataupun baru datang,karena itu satu-satunya jalan.
"Apa?" Tanyaku sambil senyum.
"Mau bayar friem" jawabnya juga sambil senyum.
Kesan pertama, dia gantenggg,dan tinggi.. Tapi ya sudahlah,orang
mau bayaran ini,mana mungkin peduli.
Akupun mulai mencari catatannya
"Dikasih nama ifan,baru kok"
Aku mengangguk. Berarti ada di bagian belakang,gampang nyarinya,
dan ketemu. Sudah dicatat,disimpan duitnya. ku pikir dia sudah mau pergi,tapi
dia masih berdiri disana, memperhatikan isi toko.
"Speaker legacy 12" brapa?"
"Gak ada kayaknya" jawabku sambil memperhatikan deretan
speaker aktif.
"Kata papa kamu ada kok"
"Ada? Wuah...tahu deh, aku juga baru datang hari ini. Ada
mungkin"
Oke,clear kan, udah selesai. Kirain dia mau pergi, ternyata masih
ada yang ditanyain lagi.
"Hmm..disini ada jek yang dari hp ke speaker aktif gak?"
"Ada" jawabku.
"Berapa?"
Pasti mau beli kalau gini. "20rb"
"Ohhh"
Dia mulai jalan keluar. Gak beli ternyata, eh, balik lagi.
"Yang namanya Rio apanya kamu?"
Oke,disini aku agak budeg. Aku ngedengernya Rian.
"Rian?"
"Bukan. Rio"
"Ohhh..Rio. Adekku, tapi karena dia lebih tinggi dari
aku,jadi suka dikira aku yg adik" jawabku dgn nada sedih. Ahelah,itu
memalukan menurutku,adikku lebih tinggi dariku.
"Oh..kakaknya rio ternyata,kiraiin.."
"Iya,karena dia lebih tinggi,jadi.."
Dan diapun pergi. Setelah menjadi orang sekian ribu,yang berpikir
kalau rio itu kakakku.
Selanjutnya ketika aku pulang,dan melewati tempat isi ulang air
mineralnya, dia sedang duduk di depan. Emang ada bangku panjang disana.
"Apa?" Ujarku karena dia senyam senyum kepadaku.
"Pinjam helm dong"
"Nih" tapi sambil berlalu, masih di atas motor.
"Mana?"
"Ha?" Aku spontan berhenti.
"Ga ding" ujarnya sambil ketawa,dan ngasih isyarat aku
untuk melanjutkan perjalananku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar