Hujan masih jadi pembuka hari ke-3 kami di Ambon.
Apapun cuaca hari ini, tujuan kami akan ke pantai Natsepa. Beli mantel
hujan, agar supaya meski hujan, kami bisa terus lanjut, ga kayak kemarin. Kami
lebih berniat keliling hari ini. Mungkin karena alasan kami sudah terlanjur
sewa motor untuk 2 hari, juga karena besok kami akan berangkat ke Banda.
Pagi-pagi kami sudah siap... nyari sarapan. Tentu saja pas hujannya udah
reda ya. Kami harus sarapan dulu kan. Kebetulan tempatnya dekat penginapan,
kemarin udah berkali-kali kami lewati. Tempatnya depanan sama masjid raya Al-Fatah
Ambon.
Eh tapi sebelum itu, kami sudah memastikan bahwa penginapan kami di
Banda Neira sudah aman. Soalnya Penginapannya suka penuh, banyak yang nginep
disitu. Awalnya kami mau ambil yang Rp275.000,-/malam, tapi karena udah ga
available, kami ambil yang Rp 330.000,-/malam. Namanya Bintang Laut.
Lanjuttt...
Kebetulan karena itu hari minggu, jadi tempatnya rame. Namanya Nasi
Kelapa Bude Sur. Kebetulan pas kami datang menu-nya sisa nasi kelapa aja, nasi
kuningnya habis. Tapi kami juga tidak pengen nyoba nasi kuning. Sarapan nasi
kuning itu tidak ada special-specialnya, karena ditempat kami, ya sarapannya
sama juga nasi kuning nasi kuning juga.
Menunya disini sebanranya ada banyak. Lupa aku foto aja.
Nasi kelapa tuh, nasi yang dikasih kelapa sangrai di atasnya. Bisa pake
ikan atau ayam. Kami memilih pakai ikan. Sambalnya enak ngomong-ngomong.
Seporisnya diharga Rp 16.000,-.
Abis sarapan, kami atau lebih tepatnya aku nganterin laundry ke Suji
Laundry. Selalu saja ada kegiatan laundry ini kalau aku backpackeran, karena
emang aku bawa bajunya dikit. Mau nyuci sendiri, tapi ga ada matahari, ga
kering kering nantinya.
Suji Laundry ini deket juga tempatnya dari tempat kami sarapan. Tinggal
ketemu lampu merah, belok kanan, dan sampailah. Ada plang namanya di samping
kanan. Disini ada banyak paketnya, tapi aku memilih yang cuci lipat rapi.
Mininal 3kg, tiap kilo-nya dihitung Rp 10.000,-
Tapi sebenarnya Ambon ini punya banyak tempat laundry express. Ini aku
sadari pas jalan kaki kemarin. Kayaknya banyaknya tempat laundry ini gegara
cuaca Ambon yang emang jarang panas seharian gitu deh. Sama lebih praktis sih,
banyak pilihannya. Mau cuci aja bisa, cuci lipat bisa, cuci setrika lipat juga
bisa.
Cucian sudah diurus, Mari kita menuju pantaiiiiiiiii...
Kami 3 kali berhenti karena hujan.
Loh bukannya udah menyiapkan diri dengan mantel hujan. Kok
berhenti-berhenti sih. Karena helm yang dikasih tuh ga ada kaca-nya. Muka aku
sakit banget menerjang hujan. Hujannya lumayan lebat soalnya hari itu.
Akhirnya dengan mantel hujan di Minggu siang itu, kami sampai di pantai,
dan cuacanya lebih cerah. Syukurlah. Tiket masuknya Rp 5.000,-/orang, dan parkir motor Rp 5.000,-. Jadi kami total
bayarnya Rp 15.000,-
Pantainya pasir putih, tapi lagi berangin, jadi kami cuma main di pinggirannya aja sebentar, selanjutnya kami nyobain rujak natsepa. Seumur-umur, baru kali ini aku ke pantai demi nyobain rujak. Tapi worth it. Enak bangetttttt rujaknya. Mana porsi besar. Seporsi rujak natsepa dibanrol seharga Rp 20.000,-.
Apa ya bedanya, kayaknya di bumbu kacangnya deh. Juga sambal kacangnya
melimpah, dan menurut ibu-nya, sambelnya tuh tahan beberapa minggu. Keren ya.
Habis makan rujak, kami segera menuju rumahnya Bobi. Dia bikin papeda dan
ikan kuah kuning buat kami, tapi kami malah ke pantai. Hehe.
Kami lumayan lama di rumahnya, ngobrol soal selanjutnya perjalanan kami,
dan dia meminta juniornya untuk nemenin kami selama di Banda. Dianterin juga dulu
ke patung Christina Martha Tiahahu, karena emang deket sama rumahnya, juga
searah sama jalur kami pulang. Tapi sayang sekali pintunya di tutup, jadi kami
ga bisa masuk.
Kemudian kami dituntun ngambil jalan tercepat menuju JMP (Jembatan Merah
Putih), niatnya mau sunsetan, tapi karena hujan (LAGI). Alhasil kami malah
masuk mall. Iyes, mall lagi, mall lagi. Jarang-jarang terjadi nih, aku
backpackeran dan beberapa kali masuk mall.
Kami mengelilingi mall itu, tapi pada akhirnya Cuma beli roti. Pulangnya,
ngambil cucian, sekalian beli makan dekat-dekat situ, dan balik ke penginapan.
Kami harus packing. Juga kami akhirnya mengembalikan motor malam itu juga.
Diambil sih di penginapan. Besok kami memilih untuk naik taksi saja ke
pelabuhannya, biar ga repot.