iklan

Sabtu, 21 September 2024

Backpacker ke Ambon #4

 


Hujan masih jadi pembuka hari ke-3 kami di Ambon.

Apapun cuaca hari ini, tujuan kami akan ke pantai Natsepa. Beli mantel hujan, agar supaya meski hujan, kami bisa terus lanjut, ga kayak kemarin. Kami lebih berniat keliling hari ini. Mungkin karena alasan kami sudah terlanjur sewa motor untuk 2 hari, juga karena besok kami akan berangkat ke Banda.

Pagi-pagi kami sudah siap... nyari sarapan. Tentu saja pas hujannya udah reda ya. Kami harus sarapan dulu kan. Kebetulan tempatnya dekat penginapan, kemarin udah berkali-kali kami lewati. Tempatnya depanan sama masjid raya Al-Fatah Ambon.

Eh tapi sebelum itu, kami sudah memastikan bahwa penginapan kami di Banda Neira sudah aman. Soalnya Penginapannya suka penuh, banyak yang nginep disitu. Awalnya kami mau ambil yang Rp275.000,-/malam, tapi karena udah ga available, kami ambil yang Rp 330.000,-/malam. Namanya Bintang Laut.

Lanjuttt...

Kebetulan karena itu hari minggu, jadi tempatnya rame. Namanya Nasi Kelapa Bude Sur. Kebetulan pas kami datang menu-nya sisa nasi kelapa aja, nasi kuningnya habis. Tapi kami juga tidak pengen nyoba nasi kuning. Sarapan nasi kuning itu tidak ada special-specialnya, karena ditempat kami, ya sarapannya sama juga nasi kuning nasi kuning juga.


Menunya disini sebanranya ada banyak. Lupa aku foto aja.

Nasi kelapa tuh, nasi yang dikasih kelapa sangrai di atasnya. Bisa pake ikan atau ayam. Kami memilih pakai ikan. Sambalnya enak ngomong-ngomong. Seporisnya diharga Rp 16.000,-.

Abis sarapan, kami atau lebih tepatnya aku nganterin laundry ke Suji Laundry. Selalu saja ada kegiatan laundry ini kalau aku backpackeran, karena emang aku bawa bajunya dikit. Mau nyuci sendiri, tapi ga ada matahari, ga kering kering nantinya.

Suji Laundry ini deket juga tempatnya dari tempat kami sarapan. Tinggal ketemu lampu merah, belok kanan, dan sampailah. Ada plang namanya di samping kanan. Disini ada banyak paketnya, tapi aku memilih yang cuci lipat rapi. Mininal 3kg, tiap kilo-nya dihitung Rp 10.000,-

Tapi sebenarnya Ambon ini punya banyak tempat laundry express. Ini aku sadari pas jalan kaki kemarin. Kayaknya banyaknya tempat laundry ini gegara cuaca Ambon yang emang jarang panas seharian gitu deh. Sama lebih praktis sih, banyak pilihannya. Mau cuci aja bisa, cuci lipat bisa, cuci setrika lipat juga bisa.

Cucian sudah diurus, Mari kita menuju pantaiiiiiiiii...

Kami 3 kali berhenti karena hujan.

Loh bukannya udah menyiapkan diri dengan mantel hujan. Kok berhenti-berhenti sih. Karena helm yang dikasih tuh ga ada kaca-nya. Muka aku sakit banget menerjang hujan. Hujannya lumayan lebat soalnya hari itu.

Akhirnya dengan mantel hujan di Minggu siang itu, kami sampai di pantai, dan cuacanya lebih cerah. Syukurlah. Tiket masuknya Rp 5.000,-/orang,  dan parkir motor Rp 5.000,-. Jadi kami total bayarnya Rp 15.000,-


Pantainya pasir putih, tapi lagi berangin, jadi kami cuma main di pinggirannya aja sebentar, selanjutnya kami nyobain rujak natsepa. Seumur-umur, baru kali ini aku ke pantai demi nyobain rujak. Tapi worth it. Enak bangetttttt rujaknya. Mana porsi besar. Seporsi rujak natsepa dibanrol seharga Rp 20.000,-.

Apa ya bedanya, kayaknya di bumbu kacangnya deh. Juga sambal kacangnya melimpah, dan menurut ibu-nya, sambelnya tuh tahan beberapa minggu. Keren ya.

Habis makan rujak, kami segera menuju rumahnya Bobi. Dia bikin papeda dan ikan kuah kuning buat kami, tapi kami malah ke pantai. Hehe.

Kami lumayan lama di rumahnya, ngobrol soal selanjutnya perjalanan kami, dan dia meminta juniornya untuk nemenin kami selama di Banda. Dianterin juga dulu ke patung Christina Martha Tiahahu, karena emang deket sama rumahnya, juga searah sama jalur kami pulang. Tapi sayang sekali pintunya di tutup, jadi kami ga bisa masuk.

Kemudian kami dituntun ngambil jalan tercepat menuju JMP (Jembatan Merah Putih), niatnya mau sunsetan, tapi karena hujan (LAGI). Alhasil kami malah masuk mall. Iyes, mall lagi, mall lagi. Jarang-jarang terjadi nih, aku backpackeran dan beberapa kali masuk mall.

Kami mengelilingi mall itu, tapi pada akhirnya Cuma beli roti. Pulangnya, ngambil cucian, sekalian beli makan dekat-dekat situ, dan balik ke penginapan. Kami harus packing. Juga kami akhirnya mengembalikan motor malam itu juga. Diambil sih di penginapan. Besok kami memilih untuk naik taksi saja ke pelabuhannya, biar ga repot.