iklan

Rabu, 23 Maret 2016

Hutan Pinus Lahendong

Maaf agak narsis ._.v

Hei...hei..hei

I’m back..

Iyap. Aku jalan-jalan lagi. Kali ini masih nyari tempat yang dekat tempat tinggal, biar bisa pergi siang terus pulangnya ga terlalu malam (anak gadis ga boleh pulang malam, nanti diculik orang). Jadi setelah pertimbangan waktu dan lain-lain sebagainya, pilihan main kali ini adalah Hutan Pinus Lahendong.

Sedikit tidak mengerti karena kenapa disebut hutan pinus Lahendong, karena tempatnya sebenarnya sudah masuk ke daerah Tomohon. Lebih jauh dikit dari Danau Linow kalau dari tempatku, kalau dari manado, ketemu hutan pinus dulu baru Danau Linow. Tapi sudahalah, apalah arti sebuah nama.

Jadi pada siang hari yang panas, pas sedang libur, berangkatlah kami bertiga naik motor (bukan cabe-cabean yah, terpaksa karena motorku, ya..si moty ban belakangnya sudah botak. Ga lucu kan kalau niatnya mau jalan-jalan, mau seneng-seneng, eh malah kecelakaan karena bannya udah botak, atau nanti bannya kempes, dan bla bla bla yang bikin liburanku kacau) Awalnya, jujur...jujur banget nih sebelum berangkat aku udah mikir yang macam-macam. Sengaja juga kenapa perginya bertiga, lebih banyak orang kan lebih baik. Aku udah parno duluan karena kata ‘hutan’ terus nanti disana kalau sampai kejadian kenapa-kenapa kan kalau bertiga ada yang bisa kabur minta tolong. Aku udah mikir sejauh itu karena ngeri aja kalau sampai kejadian apa-apa. Balik lagi, anak gadis itu kemungkinan diculiknya gede. Hehe. Jangan berharap ditemenin pacar, karena nanti kalau jalan sama pacar ke tempat gitu, parno-nya aku bisa dua kali lipat. Ga percaya aku sama setan yang entar muncul pas kami berduan.

Ok, balik ke masalah hutan pinus Lahendong itu. Setelah parno luar biasa yang dikalahkan oleh pengen punya foto baru buat sosial media, biar kayak orang-orang yang pasang foto pas liburan karena ga mau dibilang diam aja di rumah, berangkatlah kami bertiga. DAAANNNNN, semua bayanganku tentang ‘hutan’ patah semua. Disana banyak orang! RAME! Dan BAGUSSSSSSS!!!





Bau belerang mendominasi sejak markir motor. Ya, ini bukan sekedar hutan pinus biasa, disini ada kolam air belerang yang dikelilingi hutan pinus. Meski pohon pinusnya ga banyak-banyak amat kayak di imogiri yah. Tapi, tempat ini kerennn. Ada banyak tempat duduk, dan spot buat foto yang lumayan banyak.

Tiket masuknya Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) itu udah masuk teh/kopi sama pisang goreng dan kita bisa menikmati indahnya hutan pinus. Lebih murah Rp 5.000,- dibanding danau linow sih, tapi bagusan danau linow pelayanannya. Untuk nunggu teh/kopi-nya datang aja, kami butuh 45 menit. Pisang gorengnya lama juga. katanya nunggu di merahin dulu, tapi pas datang, pisang gorengnya warna putih pucat. Jadi apanya yang di merahin? Tapi rasanya dong... juara!!!


tiket masuknya, entar ini ditukerin pas ngambil minum sama pisang gorengnya



Fasilitas di hutan pinus ini juga bisa dibilang bagus. Ada kamar mandi, dan bisa mandi juga. Oh iya, kalau pengen mandi air panas juga bisa, tinggal nambah Rp 5.000,- pas beli tiket masuk. Yang pasti tempatnya recommended banget kalau pengen nikmatin hari dengan bau belerang memenuhi udara.


pisang goreng yang katanya nunggu merah dulu. GAK ADA MERAH-MERAHNYA!!!


view dari sebelah cafe. pas masuk juga liatnya gini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar