iklan

Kamis, 10 Oktober 2024

Backpacker ke Banda Neira #4

 


Liburan Selesai. Waktunya kembali.

Pagi-pagi sekali kami sudah sarapan di lobby hotel. Untung sarapannya udah dimulai sejak jam 6 pagi. Jadi kami jelas masih sempat, meski sebenarnya penerbangan kami jam 9.55

Selesai sarapan kami langsung siap-siap, dan check out. Memesan Grab menuju bandara. Perjalanannya lumayan lancar dan cepat, hampir sejam sih, tapi lumayan lancar karena ga melewati jalan macet yang kemarin juga.

Cuacanya saat itu sedikit mendung.

Begitu sampai di bandara, kami langsung Masuk, dan kemudian memilih tempat duduk. Waktunya masih lumayan lama

Kemudian udah ada beberapa orang yang akhirnya ikutan duduk di dekat-dekat kami padahal itu bukan Gate-nya. Lihatin pesawat aja sih disitu. Sumpah ini hal paling bodoh yang aku lakukan selama jadi backpacker. Tidak ada pengumuman apa-apa pagi itu, tiba-tiba udah last call aja. Itu aja yang nyadar salah satu ibu-ibu yang tujuannya sama ke Sorong juga karena ngelihat layar. Asliiii, beneran ga ada pengumuman sama sekali.



Untung bawaan kami dikit. Jadi lari-lari kecil menuju Gate seharusnya.  Buru-buru akhirnya kami naik pesawat. Pesawatnya berangkat jauh lebih cepat dari jadwal. Ini jadi pelajaran baru, kalau naik transnusa, pastikan kalian datang jauh lebih cepat dari waktunya. Jauuuuuhhhh lebih cepat sejam udah paling maksimal karena kemungkinan kalian akan ditinggal pesawat kalo datang tepat waktu.

Agak lucu ya, ditinggal kalau tepat waktu... tapi memang begitulah adanya. Jadi buat pelajaran aja.

Perjalanannya cukup mulus sampai akhirnya landing di Sorong. Aku dan Ririn memutuskan untuk tidak keluar bandara seperti pas datang, kami langsung menuju ke keberangkatan padahal waktu transitnya 5 jam. Jadi yang kami lakukan adalah nunggu. Makan siang dulu, kemudian nunggu lagi. Karena bandaranya tidak terlalu besar, jadi tidak ada juga yang bisa dilakukan. Satu-satunya pemandangan adalah, banyaaakkkk sekaliiii bule bergerombol. Satu dua mungkin solo. Selebihnya kayak keluarga besar. Kalian tahulah tujuannya jelas bukan Banda Neira kayak kami. Mereka pasti dari Raja Ampat.

Semoga suatu saat nanti, aku juga punya rezeki kesana. Aamiin. Kalau aku dah punya banyak duit.

Kali ini tidak ada drama-drama di Bandara. Tapi ada kejadian. Wajib banget deh ada kejadian di bandara. Haha. Ada ada aja yang bisa diceritakan.

Jadi pas masuk waktu sholat Dzuhur, air satu bandara tuh mati. Bener-bener ga jalan sama sekali. Jadi toiletnya semua ditutup. Tapi ga lama, 10 menitan aja sih. Katanya karena pipa-nya kenapa gitu. Gegara hujan juga sih. Di Luar hujan soalnya.

Ah sama satu lagi. Selama di Sorong, kenapa tidak ada yang bilang kalau oleh-oleh sorong tuh roti gulung abon? Kemarin kami seharian ga tahu apa yang mau dicobain di Sorong dan malah berakhir di Mixue sama Solaria, dan baru tahu tentang hal itu di bandara. Di Bandara kan harganya mahal ya wak. Agak malas juga belinya.

Penerbangan dari Sorong ke Manado adalah penerbangan terakhir hari itu. Jadi pas udah mendekati jadwal keberangkatan, toko-toko dan tempat makan di bagian kedatangan udah pada tutup.

Akhirnya jam setengah 6 kami berangkat dari Sorong, dan jam 6 nyampe manado. Perjalanannya ga setengah jam aja ya. Tapi karena ada perbedaan waktu, Manado pake WITA sedangkan Sorong pake WIT, jadi berasa setengah jam aja.

Sekian cerita tentang perjalananku ke Sorong, Ambon dan Banda Neira kali ini.

Part berikutnya mungkin hanya akan berisi opiniku juga soal budget. Semoga aku tidak malas nulisnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar