Ada Gong super besar yang tiba-tiba dibunyikan
tepat di telingaku, sangat dekat, sehingga membuatku merasa tertampar. Kata itu
diucapkan oleh salah seorang teman kuliahku ketika sedang menanti kuliahku yang
sudah molor 15 menit dari waktu yang ditentukan. Saat itu aku dan beberapa temanku
sedang membahas tentang tugas mata kuliah dan bahasa inggris bisnis, dan salah
satu temanku sedang menceritakan bagaimana dia ketika mengikuti mata kuliah
yang sama di semester yang lalu. Dan tiba-tiba gong itu dibunyikan.
Aku mulai berpikir, kata itu ada benarnya ada
tidaknya juga. Pintar itu Cuma sesuatu yang kamu butuhkan di masa sekolah,
ketika nilai menjadi suatu acuan, tapi akan berhenti dengan sendirinya ketika
kamu mulai menghadapi dunia ini. Contohnya ada banyak sekali, saat si pintar
menjadi pengangguran dan si tidak pintar mendapatkan pekerjaan yang layak
dengan tunjangan hari tua. Si pintar di bidang ini, mendapat perkerjaan di
bidang yang sama sekali dia tidak tahu. Jadi untuk apa menjadi pintar?
Dan sekali lagi ada peribahasa yang akan mematahkan
kalau pintar itu penting. Allah bisa karena biasa. Seseorang akan mahir
melahakukan sesuatu karena dari waktu ke waktu, yang dia lakukan adalah itu,
mengerjakan itu, dan menyelesaikan itu, sehingga dia menjadi bisa dan mahir,
jadi tidak perlu pintar dulu kan?
Banyak sekali orang sukses di dunia ini buktinya
bukanlah orang pintar. Contoh paling nyata dan yang ku tahu adalah si bapak
komputer Bill Gates. Dia bukan si jenius yang selalu dapat nilai A, dan
menyelesaikan studinya dengan waktu singkat, dia adalah orang yang putus
sekolah, dan akhirnya menjadi jutawan bahkan mungkin milyaran, yang menciptakan
hal paling canggih yang kita gunakan. Pernah ku baca di suatu artikel, kalau
setiap detiknya ada sejumlah uang yang ditransfer ke rekeningnya karena dia si
pemilik dasar komputer.
Jadi untuk apa menjadi pintar?
Kalau minta dijabarkan tentang orang-orang putus
yang putus sekolah kemudian menjadi sukses,sepertinya daftar itu akan banyak
sekali, dan akan membuat kita berpikir kembali pintar itu penting tidak?
Menurutku sendiri pintar itu penting. Teramat
penting. Mungkin kamu tidak perlu pintar untuk semua hal, jelas saja otak
manusia itu terbatas. Seorang jeniuspun tidak mungkin menguasai semua hal,
pasti ada bagian yang tidak terlalu dikuasainya. Tapi, betapa menyenangkannya
menjadi seseorang yang pintar. Kamu bisa ternganga-nganga melihat seseorang
berusia 15 tahun yang sudah menyandang status mahasiswa dan jurusannya adalah
audio engginer. Ini kenyataan, itu adalah si Mikha Angelo, salah satu kontestan
X-Factor Indonesia.
Maaannn.. Diusia segitu, aku baru kelas 1 dan
siap-siap naik kelas 2 SMA sementara dia sudah kuliah. Kebayangkan gimana
pintarnya dia. Kemudian pertanyaan selanjutnya adalah apa yang dia makan setiap
hari hingga bisa pintar seperti itu. Jawaban seorang temanku yang jenius
(mendapat nilai 10 untuk UN Matematika) adalah dia makan seperti aku, nasi dan
lain-lain sebagainya.
Selanjutnya orang yang menurutku pintar itu,
bapak Presiden kita. Bapak B.J Habibie. Dia manusia yang sangat pintar, sehingga
dia bisa membuat pesawat terbang. Terlalu pintar menurutku. Dan kita lihat
bagaimana dia sekarang, seoarang sosok bapak idaman, Suami juara, dan tokoh
nasional yang dibanggakan.
Jadi pintar itu penting. Karena isi kepala jauh
lebih penting daripada tampilan luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar