iklan

Selasa, 27 Februari 2018

OpiniFit#6: Berjalan dengan sepatumu sendiri


Aku sedikit lupa apakah ada tulisan yang kubaca tentang perjalanan dengan sepatu sendiri. Tapi kayaknya ada sih. Cuma lupa Detailnya dimana. Intinya tentang mengikuti langkah gitu. Cara pandang,pokoknya semacam itulah. Kalau sekarang sih aku lagi pengen beropini saja.

Sebagai seseorang yang senang jalan,kenyamanan sepatu yg digunakan tuh hal penting banget. Sepatuku harus bisa nyaman,dan cocok di semua situasi. Mau buat nongkrong, buat ngampus, buat naik gunung,buat mantai, buat semua hal, aku melakukannya dengan satu sepatu. Yang udah sampai bolong-bolong bagian pinggirnya. Kenapa aku mempertahankan sepatu itu padahal aku punya beberapa sepatu? Faktor kenyamanan adalah yang utama. Aku bahkan bisa merasa risih menggunakan sepatuku yg lain,kadang ada rasa tidak nyaman di kaki,apalagi kalau harus menggunakan sepatu orang lain. Oh No. Gengges pasti.

Sepatumu tidak mesti mahal,tidak mesti keluaran pabrik terkenal,selama kamu nyaman,biarkan saja. Kecuali memang kalau kamu nyamannya kalau pake sepatu mahal sih. Hehe,itu beda urusannya.

Sepatumu. Entah itu mahal. Entah itu murah. Dia akan melakukan perjalanan seiring dengan langkah kakimu. Sepatumu tidak melulu akan menginjak lantai Tegel, karpet mahal, aspal bagus. Mungkin ada satu dua kali. Tapi bisa jadi juga sepatumu menginjak jalanan becek, berpasir, berdebu, bahkan mungkin kadang Jackpot (nginjak gituan). Apapun itu, bukankah kamu harus tetap menginjak ya untuk sampai di step berikutnya?

Nah, hal ini kadang ku-artikan sebagai perjalanan hidupku. Ga semua mulus,kadang ada juga hal-hal 'kampret' di dalamnya. Tapi, aku tetap akan menggunakan sepatuku. Aku tidak ingin menggunakan sepatu orang lain. 

Agak membingungkan yah?

Gini..maksudnya. Mau hidupku itu bahagia,mau sedih, mau menyebalkan sekalipun, aku lebih suka melihat dengan pandanganku sendiri. Sudut pandangku sendiri. Mau benar, mau salah. Pandangan orang hanya akan menjadi pendukung, bukan hal menentukan.

Kenapa?

Hidup tuh ga akan menyajikan jalanan mulus berhias karpet merah kalau kamu senantiasa mendengar pandangan orang yang 'udah menjalani'. Bisa jadi dia malah menuntunmu ke jurang kan? Hati orang siapa yang tahu. Untuk itu saran aku,jalani sendiri hidupmu. Mendengarkan pendapat orang boleh,tapi jangan jadi acuan. Karena, berjalan dengan sepatu sendiri jelas lebih nyaman.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar