Aku sedikit lupa apakah ada tulisan yang kubaca
tentang perjalanan dengan sepatu sendiri. Tapi kayaknya ada sih. Cuma lupa
Detailnya dimana. Intinya tentang mengikuti langkah gitu. Cara pandang,pokoknya
semacam itulah. Kalau sekarang sih aku lagi pengen beropini saja.
Sebagai seseorang yang senang jalan,kenyamanan
sepatu yg digunakan tuh hal penting banget. Sepatuku harus bisa nyaman,dan
cocok di semua situasi. Mau buat nongkrong, buat ngampus, buat naik gunung,buat
mantai, buat semua hal, aku melakukannya dengan satu sepatu. Yang udah sampai
bolong-bolong bagian pinggirnya. Kenapa aku mempertahankan sepatu itu padahal
aku punya beberapa sepatu? Faktor kenyamanan adalah yang utama. Aku bahkan bisa
merasa risih menggunakan sepatuku yg lain,kadang ada rasa tidak nyaman di
kaki,apalagi kalau harus menggunakan sepatu orang lain. Oh No. Gengges pasti.
Sepatumu tidak mesti mahal,tidak mesti keluaran
pabrik terkenal,selama kamu nyaman,biarkan saja. Kecuali memang kalau kamu
nyamannya kalau pake sepatu mahal sih. Hehe,itu beda urusannya.
Sepatumu. Entah itu mahal. Entah itu murah. Dia
akan melakukan perjalanan seiring dengan langkah kakimu. Sepatumu tidak melulu
akan menginjak lantai Tegel, karpet mahal, aspal bagus. Mungkin ada satu dua
kali. Tapi bisa jadi juga sepatumu menginjak jalanan becek, berpasir, berdebu,
bahkan mungkin kadang Jackpot (nginjak gituan). Apapun itu, bukankah kamu harus
tetap menginjak ya untuk sampai di step berikutnya?
Nah, hal ini kadang ku-artikan sebagai
perjalanan hidupku. Ga semua mulus,kadang ada juga hal-hal 'kampret' di dalamnya.
Tapi, aku tetap akan menggunakan sepatuku. Aku tidak ingin menggunakan sepatu
orang lain.
Agak membingungkan yah?
Gini..maksudnya. Mau hidupku itu bahagia,mau
sedih, mau menyebalkan sekalipun, aku lebih suka melihat dengan pandanganku
sendiri. Sudut pandangku sendiri. Mau benar, mau salah. Pandangan orang hanya
akan menjadi pendukung, bukan hal menentukan.
Kenapa?
Hidup tuh ga akan menyajikan jalanan mulus
berhias karpet merah kalau kamu senantiasa mendengar pandangan orang yang 'udah
menjalani'. Bisa jadi dia malah menuntunmu ke jurang kan? Hati orang siapa yang
tahu. Untuk itu saran aku,jalani sendiri hidupmu. Mendengarkan pendapat orang
boleh,tapi jangan jadi acuan. Karena, berjalan dengan sepatu sendiri jelas
lebih nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar