iklan

Minggu, 28 Juli 2019

BacaanFit#8: AL-MAIDAH 51 SATU FIRMAN BERAGAM MAKNA oleh M. QURAISH SHIHAB

Bulan ini bacaanku rada berat, bukan buku punya Adikku (karena biasnya yang beli buku dengan genre berat-berat gitu adikku, aku mah senengnya buku yang ringan-ringan, yang bisa aku selesaikan dalam sekali duduk. Meski kadang berat juga sih bacaanku, kayak karya-nya Dan Brown tuh biasanya berat-berat tapi karena cara penulisannya ringan, ya aku jadi suka.

Buku ini sengaja banget aku pesan online, jadi aku ga ke toko buku. Kenapa? Karena ongkos kirim bukunya sudah sama dengan harga buku-nya. Haha. Harga bukunya Rp 80.000,- dan ongkos kirimnya Rp 71.000,- dan aku seniat itu untuk milikin buku itu.

Alasannya? Ga lain dan ga bukan karena menurutku ini buku yang harus, wajib dan kudu ada di rak buku-ku. Judulnya Al- Maidah 51, SATU FIRMAN BERAGAM MAKNA, penulisnya M. Quraish Shibab. Double kombo mah ini kalau kata aku. Isinya tentang sesuatu yang pernah sangat dipertentangkan di Indonesia, yang akhirnya diputuskan yang ngucapin masuk penjara 2 tahun, yang nyebarin juga 2 tahun. Dan penulisnya M. Quraish Shibab, QURAISH SHIBAB, duh init uh tokoh agama yang paling aku kagumi. Ilmunya tinggi banget, tapi orangnya begitu merendah. Kebayangkan orang dengan ilmu segitu banyak butuh waktu sangat lama untuk ngebahas 1 ayat aja. 1 ayat loh, bukan 1 surah, bukan pula 1 juz. 1 ayat.

Untuk satu ayat ini, beliau terlebih dahulu menuliskan tentang 40 pendapat tokoh tentang surat Al-Maidah :51 kemudian mengambil kesimpulan. Aku selama baca ini mikirnya, untuk 1 ayat saja dalam Al- Quran butuh 232 halaman menjelaskannya. Gimana Al-Quran utuh.

Satu pelajaran yang aku dapatkan setelah membaca 40 pendapat tokoh tentang surat Al-Maidah:51 ini adalah alasan kenapa ayat ini turun, dan bagaimana para tokoh bisa berbeda-beda pendapatnya meskipun pada intinya mereka meyakini hal yang sama tentang apa yang dimaksud oleh surat Al-Maidah:51.

Di buku ini juga M. Quraish Shibab menyoroti tentang fenomena yang terjadi di Indonesia setelah pemilihan Gubernur Jakarta yang membuat ayat ini bisa begitu fenomenal, tentang kenapa fenomena itu bisa terjadi, dan bagaimana seharusnya fenomena itu ditanggapi.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar