Baiklah kali ini aku mau cerita tentang pengalamanku transit 21 jam di
Singapura.
Hal pertama yang aku lakukan ketika keluar dari imigrasi adalah nyari
tempat ez link, ngambil kartu transport. Aku udah cerita soal kartu Tourist
pass yang aku beli ketika datang ke Singapura pertama kali, tapi tidak ku
gunakan lagi karena kayaknya itu Cuma berlaku selama beberapa waktu tertentu
deh, kalau yang 5 tahun ini yang ez link ini. Aku belinya lewat traveloka ya,
nanti di counternya tinggal tunjukin vouchernya aja. Tapi ga bisa langsung di
top up disitu, kudu di depan stasiun sebelum pintu masuknya.
Setelah memastikan kartu transport aman, kami ngambil uang. Kami ini
masih Aku, Ririn juga Rizky ya. Rizky emang udah nukar duit dari Indo. Aku
masih ada sisa beberapa dollar tapi nukar lagi di money changer, takut ga cukup
buat makan dan lain-lain. Ririn ngambil uang di atm.
Kartu transport aman, duit aman, pergilah kami ke Jewel. Tapi aku udah
ga foto-foto lagi di Jewel, aku udah punya banyak foto kemarin, juga aku malas
nyeting tripod, rame banget soalnya.
Abis ke Jewel, sekarang menuju kota dengan kereta api. Aku top up kartu
dulu di stasiunnya, takut nanti tap tap tap, eh saldonya kurang. Aku nambahin
$10, rencanaku sih $5 aja, tapi ga bisa..harus 10 minimal.
Aku mikirnya 5 aja, karena kan 21 jam ini. Dipotong waktu tidur, dan
lain-lain, ya paling-paling 10 jam aja. Emang mau kemana aja itu 10 jam sampai
butuh $10. Tapi... ya siapa yang tahu aku punya rezeki balik ke Singapura lagi,
jadi masih bisa pake kartu transportnya lagi.
Aku tidak mengambil hotel seperti kemarin karena kan ini bukan solo, jadi
harus kesepakatan bersama, jadi.. kami memesan hotel capsule di daerah Genyang.
Ini abis naik kereta, pindah naik bus, terus jalan kaki lagi. Sebenarnya kalau naik
bus, bisa langsung nyampe karena ada halte yang dekat penginapan, tapi ya,
namanya juga baru nyampe, masih nyari pasti.
Hotelnya lumayan, tapi aku ga foto, karena ini bukan hotel capsule
pertamaku. Hotel capsule pertamaku di Kayoon Surabaya, tahun kemarin di
Bobobox, jadi untuk pengalaman di hotel capsuke yang ini aku merasa biasa saja.
Ga pake mandi, naro tas dan cuci muka doang karena ngejar waktu, kami
bertiga langsung keluar. Tempat pertama yang kami datangi adalah Orchard Road.
Kemudian Pindah ke Bugis Street, dan makan di depan Masjid Mustafa. Ini
pindah-pindahnya ga mulus ya, nyasar-nyasar dulu, jalan kaki sampe pegel, dan
makan dalam mood yang tidak baik. Benar-benar hari yang panjang. Ini ditambah
aku yang kadang salah baca maps. Makin makin deh.
Pulang-pulangnya langsung mandi air hangat dan tidur.
Besok paginya, Rizky berangkat duluan karena boardingnya duluan. Aku dan
ririn baru siang hari. Masih sempat ke daerah Esplanade dulu, mau lihat patung
merlion tapi lagi dalam tahap renovasi. Panas, nyasar, dan kebingungan,
akhirnya kami pesan grab ke bandara-nya.
Selama nunggu jadwal penerbangan kami, Aku dan Ririn masih nyari kantin
karyawan dulu. Ketemu. Kenapa aku kemarin ga ketemu ya. Haha. Emang parah nih
aku kalau soal petunjuk-petunjuk arah gitu, padahal lumayan mudah loh
ditemuinnya.
Makanannya murah-murah banget emang. Tapi perhatiin antrian ya. Jangan
terlalu lama milih makanan karena kasian antrian di belakang. Setelah makan
juga piringnya dianter ke tempatnya. Tempat piring untuk yang makanan halal
dipisah, jadi aman.
Segitu kira-kira pengalaman transit aku 21 jam di Singapura. Seru!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar