Hallo.. Hallo..
(Nyapa gitu, biar kelihatan sok akrab. Ga
penting? Oke..skip :p )
Jadi mau cerita apa ini?
Oh iya, tentang ATM yang ketelan di Indomaret
ya?
Baiklah, tolong siapkan cemilan, dan mata
pastinya untuk membaca tulisan jelek saya ini.
Ini mulai di suatu malam ketika saya memang
sedang sial. Yah, hari itu memang hari sial saya, ketika hp ketinggalan jauh
banget, dan mesti pergi pulang bantul karena ngambil hp itu. Oke, aku bukan mau
ceritain itu, tapi itu gambaran awalnya. Baik baik, aku mulai lagi.
Ini mulai di suatu malam, tgl 16 Agustus saat
aku dan teman-temanku sedang berkumpul merayakan tirakatan (malam 17 Agustus,
yang aku baru tahu ada perayaannya di Yogya. Kalau di Gorontalo atau Manado kan
ga ada). Okeh Fokus. Malam yang indah, tiba-tiba berubah kacau ketika kami
mulai bubaran dan pulang. Aku bareng Ika dan Mutu bareng Gita, sama-sama ke
Indomaret dengan satu tujuan, nganterin aku yang mau ngambil duitnya Mutu di
Rekeningku. Ika Cuma nganter, dan langsung balik. Mutu dan Gita menunggu di
parkiran dan aku masuk ke Indomaret, ngambil, dan keluar.
Petir tiba-tiba menyambar (ini halusinasiku)
ketika di jalan beberapa meter dari Indomaret, aku ingat gak ngambil struk
ke-2, dan otomatis kalau struk aja aku ga ngambil, apa kabarnya kartu ATM-nya?
MAMPUS! Ga pake hitungan ke-3 aku langsung turun dari motor, bareng Mutu dan
lari langsung ke Indomaret. Struknya ada, atmnya? Nah, disini masalahnya.. ada
kemungkinan 2 yang terjadi dengan kartu ATM-ku. Pertama, masuk ke mesin karena
kelamaan diambil pas selesai ngambil duit, dan kemungkinan kedua adalah ada
orang yang ngambil ATMku. Secaaraaa itu Indomaret yang orangnya keluar masuk.
Okeh, Ini ga bisa dibiarkan, maka aku langsung ngisi pulsa dan nelponin 14000
meminta diblokir atmku. Malam itu selesai. Karena harus nunggu hari senin.
Singkat cerita, datanglah si Hari Senin. Dengan
semangat, karena udah nanya-nanya ke temen yang kerja di bank yang sama, maka
aku langsung ke polsek, ngurus surat kehilangan. Dan ke-Bank lah aku. Bank
pusat. Bukan yang deket kosan. Ga, karena kata temenku yang pernah mengalami
masalah yang sama, ke bank pusat aja, ga nyampe 2 jam jadi kok. Dengan tingkat
kepercayaan itu, aku ngantrilah. Nah, maju ngajuin keluhan. Minta ktp dan buku
tabungan. Nah, buku tabunganku juga udah ilang lama, maksudku sekalian di ganti
aja. Sama CS-nya dibilang tunggu konfirmasi dari Gorontalo. Dikonfirmasi
sorenya, tapi katanya di tolak karena di surat kehilangan dari kepolisian
tulisannya atm doang yang hilang, padahal minta di ganti ATM sama buku
tabungannya.
Selasa. Karena Kendala surat kehilangan, Balik
lagi ke Polsek, minta surat kehilangan yang baru, dan balik lagi ke Bank.
Ngantri, ngomong sama CS yang berbeda dan katanya nunggu konfirmasi lagi. Jam
berlalu, Hari berganti, dan duit semakin menipis, hingga akhirnya setelah hari
Jum’at ga ada konfirmasi via telpon sama sekali seperti yang dijanjikan, aku
ditemani temenku ke Bank itu lagi, mempertanyakan soal konfirmasinya itu. Dan
menurut CS-nya yang beda lagi, apanya gitu yang ga ditemuin sama pihak
Gorontalonya, dan mereka ngasih solusi untuk bikin baru pake KTMku.
Ada sedikit harapan, tapi karena ini Jum’at, dan
karena KTM-ku udah dikumpulin pihak kampus, aku harus menunggu lagi sampai hari
Senin. Hari-hari penuh penghematan berlalu hingga hari seninpun tiba. Dianter
Gita aku ke kampusku minjem KTM, ke Bank, dan Ke kampus lagi balikin KTM.
Akhirnya, setelah seminggu kesana kesini, diberi
alasan sana-sini, akhirnya ATMku jadi, Buku tabungannya juga. Dengan
No.Rekening yang baru, Saldo yang lama, dipotong Rp 100.000,- biasa saldo
minimun tersisa di ATM yang lama.
Jadi, Saranku, Jangan tinggalin mesin ATM
sebelum kartu ATMnya di tanganmu kembali. Dan jangan sekali-kali ngurusin ATM
yang hilang di kota yang berbeda dengan bank tempat pertama kali kamu membuka
rekening. SUSAH!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar