iklan

Rabu, 17 September 2014

Malapetaka ATM tertelan

Hallo.. Hallo..

(Nyapa gitu, biar kelihatan sok akrab. Ga penting? Oke..skip :p )

Jadi mau cerita apa ini?

Oh iya, tentang ATM yang ketelan di Indomaret ya?

Baiklah, tolong siapkan cemilan, dan mata pastinya untuk membaca tulisan jelek saya ini.

Ini mulai di suatu malam ketika saya memang sedang sial. Yah, hari itu memang hari sial saya, ketika hp ketinggalan jauh banget, dan mesti pergi pulang bantul karena ngambil hp itu. Oke, aku bukan mau ceritain itu, tapi itu gambaran awalnya. Baik baik, aku mulai lagi.

Ini mulai di suatu malam, tgl 16 Agustus saat aku dan teman-temanku sedang berkumpul merayakan tirakatan (malam 17 Agustus, yang aku baru tahu ada perayaannya di Yogya. Kalau di Gorontalo atau Manado kan ga ada). Okeh Fokus. Malam yang indah, tiba-tiba berubah kacau ketika kami mulai bubaran dan pulang. Aku bareng Ika dan Mutu bareng Gita, sama-sama ke Indomaret dengan satu tujuan, nganterin aku yang mau ngambil duitnya Mutu di Rekeningku. Ika Cuma nganter, dan langsung balik. Mutu dan Gita menunggu di parkiran dan aku masuk ke Indomaret, ngambil, dan keluar.

Petir tiba-tiba menyambar (ini halusinasiku) ketika di jalan beberapa meter dari Indomaret, aku ingat gak ngambil struk ke-2, dan otomatis kalau struk aja aku ga ngambil, apa kabarnya kartu ATM-nya? MAMPUS! Ga pake hitungan ke-3 aku langsung turun dari motor, bareng Mutu dan lari langsung ke Indomaret. Struknya ada, atmnya? Nah, disini masalahnya.. ada kemungkinan 2 yang terjadi dengan kartu ATM-ku. Pertama, masuk ke mesin karena kelamaan diambil pas selesai ngambil duit, dan kemungkinan kedua adalah ada orang yang ngambil ATMku. Secaaraaa itu Indomaret yang orangnya keluar masuk. Okeh, Ini ga bisa dibiarkan, maka aku langsung ngisi pulsa dan nelponin 14000 meminta diblokir atmku. Malam itu selesai. Karena harus nunggu hari senin.

Singkat cerita, datanglah si Hari Senin. Dengan semangat, karena udah nanya-nanya ke temen yang kerja di bank yang sama, maka aku langsung ke polsek, ngurus surat kehilangan. Dan ke-Bank lah aku. Bank pusat. Bukan yang deket kosan. Ga, karena kata temenku yang pernah mengalami masalah yang sama, ke bank pusat aja, ga nyampe 2 jam jadi kok. Dengan tingkat kepercayaan itu, aku ngantrilah. Nah, maju ngajuin keluhan. Minta ktp dan buku tabungan. Nah, buku tabunganku juga udah ilang lama, maksudku sekalian di ganti aja. Sama CS-nya dibilang tunggu konfirmasi dari Gorontalo. Dikonfirmasi sorenya, tapi katanya di tolak karena di surat kehilangan dari kepolisian tulisannya atm doang yang hilang, padahal minta di ganti ATM sama buku tabungannya.

Selasa. Karena Kendala surat kehilangan, Balik lagi ke Polsek, minta surat kehilangan yang baru, dan balik lagi ke Bank. Ngantri, ngomong sama CS yang berbeda dan katanya nunggu konfirmasi lagi. Jam berlalu, Hari berganti, dan duit semakin menipis, hingga akhirnya setelah hari Jum’at ga ada konfirmasi via telpon sama sekali seperti yang dijanjikan, aku ditemani temenku ke Bank itu lagi, mempertanyakan soal konfirmasinya itu. Dan menurut CS-nya yang beda lagi, apanya gitu yang ga ditemuin sama pihak Gorontalonya, dan mereka ngasih solusi untuk bikin baru pake KTMku.

Ada sedikit harapan, tapi karena ini Jum’at, dan karena KTM-ku udah dikumpulin pihak kampus, aku harus menunggu lagi sampai hari Senin. Hari-hari penuh penghematan berlalu hingga hari seninpun tiba. Dianter Gita aku ke kampusku minjem KTM, ke Bank, dan Ke kampus lagi balikin KTM.

Akhirnya, setelah seminggu kesana kesini, diberi alasan sana-sini, akhirnya ATMku jadi, Buku tabungannya juga. Dengan No.Rekening yang baru, Saldo yang lama, dipotong Rp 100.000,- biasa saldo minimun tersisa di ATM yang lama.

Jadi, Saranku, Jangan tinggalin mesin ATM sebelum kartu ATMnya di tanganmu kembali. Dan jangan sekali-kali ngurusin ATM yang hilang di kota yang berbeda dengan bank tempat pertama kali kamu membuka rekening. SUSAH!!!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar