Sepertinya aku
belum bercerita tentang backpackeranku ke Bromo. Tapi ya sudahlah, aku tidak
ingin bercerita tentang Bromo. Ada banyak sekali ulasan tentang Bromo. Tentang
bagaimana perjuangan melihat matahari terbit dari view point, harus bangun jam
2 pagi, melawan dingin yang menusuk tulang dan harus berebut tempat sama sesama
pengunjung yang jumlahnya selalu banyak.
Aku juga tidak akan
bercerita tentang berapa lama harus berjalan naik ke kawah bromo, melawan bau
kotoran kuda yang berada dimana-mana, dan bau-nya menyengat padahal masih pagi.
Tidak, bukan itu. aku juga tidak akan bercerita tentang hijaunya padang safana
dan bukit teletubies yang pengunjungnya tidak terlalu banyak hingga bisa
berfoto sepuas hati.
Bukan juga cerita
tentang sejauh mata memandang yang kelihatan Cuma pasir. Sama sekali tidak.
Meski itu adalah pemandangan yang akan anda lihat ketika datang ke Bromo,
kecuali mungkin tentang padang safana-nya, beberapa waktu yang lalu, sempet
ngebaca kalau beberapa bagian yang hangus karena puntung rokok yang dibuang
sembarangan. Tapi, katanya masih cantik kok, tenang aja.
Aku pengen cerita
tentang Cemoro lawang. Hah? Apa itu? (ini kan pertanyaan kalian, aku mewakili) Itu adalah desa terakhir
sebelum bromo. Sepanjang jalan menuju bromo yang naik naik ke puncak gunung
itu, ada banyaaakkkkkk sekali penginapannya. Tapi, aku bener-bener
merekomendasikan untuk menginap di cemoro lawang saja. Baguuuuusssss banget,
dan dingiiiinnnn banget. Hehe
Soal view point,
kawah bromo, padang safana dan padang pasir tuh kalian pasti dapetin kalau
paketan liburan ke Bromo naik jeep. Tapi ada hal keren yang ga bakalan kalian
dapetin kalau ga nginep di cemoro lawang. View-nya teman-teman, jawara!. Aku
sih ga begitu notice pas datang kesini pertama kali, keburu capek di perjalanan
dari jogja sampe ke cemoro lawang dan mesti bangun jam 2 untuk ngejar matahari
terbit padahal udah pake jeep. Jauh. Aku baru menyadari gimana keren-nya cemoro
lawang, ketika sore hari. Aku pengen ngopi, dan akhirnya jalan-jalan.
Jalan-jalan di
sekitar cemoro lawang kalian bakalan dapetin pemandangan keren, dan ga perlu
susah-susah nyari kendaraan, jalan aja. Aman dan nyaman banget buat jalan.
Saran aku sih jalannya sore gitu, sama kayak yang aku lakuin, sekitar jam 4-an
gitu. Pas masih terang dan berakhir pas mau magriban gitu. Asli kalian ga
bakalan nyesel. Gimana nyesel kalau ngeliat pemandangannya kayak gini coba.
Keren kan? Iyalah!
Jadi, aku
benar-benar dengan sungguh-sungguh menyarankan untuk jangan buru-buru balik
kalau udah ke bromo. Nikmati kampung di sekitar, dan kalian pasti bakalan punya
cerita baru.
N.b: soal makanan,
ga usah khawatir, karena ini banyak penginapan, jadi tempat makannya banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar