Udah lama ga nulis,
yah..maklumlah saya sedang sibuk dengan urusan yang tidak penting sampai
melupakan menulis. Selain urusan tidak penting yang menyita waktu itu, aku juga
jadi sedikit boros, jadinya budget buat modem pulsa sedikit terguras untuk
memperlancar urusan tidak penting itu. Pokoknya gitulah, itu alasan saya.
Jadi setelah lama
tidak menulis. Apa yang akan saya tulis? Jelas saja ini tentang salah satu
tempat wisata yang saya datangi. Danau Linow yang ada di Tomohon, Minahasa
Selatan, Manado, Sulawesi Utara. Tomohon? Apa masih terdengar asing? Sepertinya
tidak terlalu, karena tempat ini setiap tahunnya mengadakan festival bunga,
yang setiap kali acaranya di gelar, mesti rame dan bikin jalanan macet.
FOKUS!!!
Baiklah, saya bukan
mau mengeluhkan kemacetan karena festival bunga itu. Tidak. Aku mau cerita
tentang Danau Linow yang bagus banget itu. Kalo saya disuruh ngasih nilai dari
1-10 untuk tempat wisata ini, saya akan memberikan nilai 8.5. Sumpah, tempatnya
recommended banget. Pemandangannya juara banget.
Jadi danau linow itu,
danau yang mengandung belerang gitu. Warnanya saik banget. Pas liat, langsung
ngomong ‘Subhanallah... Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?’,
dan pemerintah lumayan ngerti kalau ini salah satu objek wisata yang bisa
mendatangkan pemasukan bagi daerahnya. Tempatnya bersih, ada petugasnya, tempat
parkirnya luas, kamar mandinya bersih. Tapi menurutku masih lumayan, akses
kesananya, meski udah di aspal, tapi hanya seukuran 1 mobil, kalau dilebarin
lagi, mungkin lebih bagus lagi. Tapi kayaknya rata-rata akses ke tempat bagus
tuh, jalannya mesti seukuran 1 mobil doang. Mending ada jalannya, daripada ga
ada kan. Ga bersyukur nih saya.
Saran saya kalau
datang kesini, jangan lupa bawa tongsis. Fotonya lebih bagus kalau diambil dari
atas, biar warna danaunya kelihatan a.k.a nampak di foto, kalau diambil sejajar
sama kita yang foto, danaunya kelihatan biasa aja, kayak danau umumnya. Hehe.
Tapi, kalau yang ga mau repot-repot bawa tongsis, atau lupa bawa tongsis kayak
aku waktu itu, disaranin banget buat sedikit olahraga naik ke puncak
disekitaran danau linow yang emang ada aksesnya kesana. Itu mah ga perlu pake
tongsis, wong emang tempatnya diatas danau linow, jadi udah pasti kelihatan
warna danaunya, dan hasil fotonya pasti bagus.
Satu saran lagi, kalau
ga ngerasa badannya ga kuat sama hawa dingin, mending bawa jaket yang rada
tebal, atau paling ga pake sweater deh, jangan pake yang bahannya tipis.
Tempatnya sejuk dan banyak pohonnya, sedikit dingin bisa dibilang, makanya di
tiket masuknya ada free kopi/teh yang bisa diambil di cafetaria satu-satunya
disitu, tinggal nunjukin tiket masuknya aja, tapi kalau pengen mesen yang lain
kayak pisang goreng apa makanan berat juga ada, yah tergantung bawa duit apa ga
aja. Hehe.
Cafetaria ini salah
satu hal menyenangkan di danau linow ini. Tempatnya sengaja dibikin agak diatas
danau linownya, jadi udah pasti viewnya danau linow nan indah itu. Tempat
duduknya banyak juga, jadi ga perlu khawatir ga kebagian tempat buat ngopi atau
ngeteh. Plus, kamu bisa duduk berlama-lama, ga bakalan diusir kok, asal tahan
aja sama bau belerangnya. Aku sih sejam aja udah toyeng. Haha. Langsung
buru-buru pindah tempat.
Oh iya, lupa ngasih
tahu kalau harga tiket masuknya Rp 30.000,- itu udah sama secangkir kopi/teh
sama ga perlu bayar parkir. Lumayan banget kan. Jadi, ga ada alasan untuk ga
datang kesini.
Nah, setelah ngedengerin gimana cerita saya, kayaknya kurang lengkap kalau ga liat fotonya. Ini dia fotonya.
maaf narsis. Gini lah kira-kira cafe-nya |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar