Jam 2 siang, aku keluar hotel lagi. Cuacanya
sedikit mendung, tapi tidak menjadi masalah, toh aku nebeng mobilnya Ade ini.
Ade dan suaminya serta kedua anaknya, siap menjadi guide-ku hari ini.
3 tempat yang menjadi tujuan kami. Danau Kaolin,
Pantai Tanjung Tinggi dan Pantai Laskar Pelangi a.k.a Pantai Tanjung Tinggi.
1. 1. Danau
Kaolin
Danau kaolin lebih dikenal sebagai danau biru oleh warga sekitar. Sama seperti namanya, danau ini airnya berwarna biru. Dulunya ini adalah pertambangan timah, yang kemudian sudah tidak digunakan lagi dan sekarang menjadi tempat wisata. Menurutku Danau Kaolin ini hampir sama dengan Danau Linow di Tomohon, bedanya Danau Linow warnanya hijau, kalau Danau Kaolin warnanya biru. Selain itu di Danau Linow bau belerangnya lumayan kuat, sedangkan di Danau Kaolin tidak ada bau apa-apa.
2. Pantai
Tanjung Tinggi a.k.a Pantai Laskar Pelangi
Pas masuk daerah pantai ini, mataku langsung disajikan dengan
banyaknya bus-bus pariwisata di tempat parkir. Aku segera turun dari mobil
begitu mobilnya diparkir, sendirian masuk ke tempat wisatanya karena ade dan
keluarganya malas turun karena panasnya matahari, padahal tadi mendung.
Brambang lagi? Jelas! Merinding juga. Subhanallah itu batu-batunya gede luar biasa dan banyak pula. Batu-batuan di pantai bangka mah ga ada apa-apanya sama ini. Teriknya matahari tidak menghalangi para wisatawan untuk datang melihat batu-batu disini, berfoto ria, dan mengagumi pantainya. Indah banget. Aku memilih duduk di atas salah satu batu, mengagumi pantainya, mengabaikan suara-suara rombongan penuh kehebohan yang sibuk foto disana sini, meniadakan panas matahari yang memang terik. Aku begitu menikmati siang itu. sampai Ade menelpon, dan bilang kami harus pindah ke pantai yang satunya lagi
3. Pantai
Tanjung Kelayang
Ini sebenarnya pantainya ketemu dulu sebelum pantai ke pantai
tanjung tinggi. Tapi Suaminya Ade bilang sekalian, biar pulangnya dari sini
aja. Beda sama di pantai tanjung tinggi, di pantai tanjung kelayang, Ade sekeluarga
ikutan turun. Percaya tidak percaya, baru di pantai ini aku menemukan tulisan
“WELCOME TO BELITUNG”, banyak sekali yang foto disitu, Ade bahkan heran kenapa
aku tidak mau foto dengan latar belakang itu.
Kalau di Pantai Tanjung Tinggi udah rame sama pengunjung, di
pantai tanjung kelayang lebih-lebih lagi. Karena pantai ini juga sekaligus
tempat buat menyebrang kalau mau hopping island. Aku sebenarnya pengen juga ke
pulau lengkuas yang terkenal itu, tapi mikirin harus nyewa kapal sendirian,
berat di ongkos, ga jadi deh, nanti aja kalau datang lagi ke belitung bareng
temen.
Batu berbentuk burung yang selalu jadi ikon pantai di belitung ada
di pantai ini. Tapi aku tidak berniat mendekat kesana, karena kami harus
buru-buru pulang ke kota tanjung pandan, Ade ada kerjaan dekorasi pesta ulang
tahun besoknya, dan dia sama sekali belum mempersiapkan apa-apa karena nemenin
aku jalan.
Toh aku juga bukan teman yang tidak tahu diri. Ade aja yang
sibuk mau menyempatkan waktu nganterin aku main, masa’ iya aku main terus dan
mengabaikan pekerjaannya. Maka cukup foto-foto dan kami pulang. Intinya kan
udah pernah lihat sekali langsung, daripada denger cerita orang ribuan kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar