Ada
satu pantai yang belakangan lagi nge-hip banget di Sulawesi Utara. Namanya
pantai Lumintang. Namanya memang tidak setenar pantai hais, pantai bentenan,
ataupun pantai lakban. Tapi pantai ini sedang jadi favorite semua kalangan.
Mungkin karena pantai ini masih bersih, berpasir putih serta menyuguhkan
pemandangan yang indah.
Pantai ini sendiri berlokasi di Bentenan Satu,
Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Jika kamu memang merasa
asing, cukup gunakan google maps. Pasti ketemu. Untuk warga sekitar sendiri,
pantai ini sejalan dengan pantai bentenan yang sudah lebih dulu favorit. Jadi
tidak terlalu susah menemukannya. Cukup ikuti jalan ke pantai bentenan, dan
sebelum masuk perkampungan bentenan, ada jalan belokan ke kanan yang aspalnya
masih baru, udah tinggal ikuti saja jalan itu.
Dengan uang sebesar Rp 5.000,- untuk motor dan
Rp 10.000,- untuk mobil kamu sudah bisa menikmati pantai berpasir putih
sepanjang 300 meter ini. Untuk hari biasa malah kudengar tidak ada tarif
masuknya, karena tidak ada yang menjaga di pos masuknya. Bebas. Tempat
parkirnya pun Luaaaasssssss dan masih asri dengan banyaknya pohon jadi kamu
bisa memilih untuk menggelar tikar dimanapun dan mulai pikniknya.
Sedikit saran dari aku kalau datang kesini bawa
makanan sendiri. Tidak ada yang menjajahkan makanan ala pantai yang biasa kamu
temukan di tempat lain. Jadi jangan menghayal kamu bakalan makan ikan bakar
segar yang baru aja diambil dari laut. Bawa makan sendiri, toh lebih hemat
juga. waktu aku kesini sempat kulihat ada yang mendirikan tenda, tapi hanya
menjual minuman dan makanan-makanan kecil, itupun setelah satu setengah jam aku
di dalam.
Kecuali soal makanan, sebenarnya Pantai
Lumintang ini menjanjikan banget. Karena ada beberapa fasilitas yang bisa kamu
nikmati selain main air tentunya. Kamu bisa memilih untuk sewa kapal dan menuju
pulau kecil di sekitar pantai atau menguji adrenalin dengan naik banana boat.
Sewa kapal sendiri dipatok dengan harga Rp 15.000,- untuk orang dewasa dan Rp
10.000,- untuk anak-anak. Sedangkan untuk banana boat kamu cukup mengeluarkan
uang Rp 20.000,- sampai Rp 25.000,- sekali naik.
Satu yang membuatku ingat sekali dengan pantai ini adalah pantai ini mengingatkanku dengan pantai teluk uber di bangka. Aku pernah membahas tentang teluk uber di pantai di sungai liat. Memang sih tidak ada batu-batu granit besar yang menjadi ciri khas pantai-pantai di pulau bangka dan pulau belitung, tapi entah kenapa aku mendapat perasaan itu ketika mulai mengambil gambar di pantai ini. Entah karena bentuk pantainya yang hampir mirip dengan pantai Uber, entah gundukannya sebelum turun ke pantainya, entah karena pasirnya. Entahlah, perasaan itu tiba-tiba muncul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar