Nasihat Dalam Mobil
Kalau ada yang langsung membayangkan ini semacam
“sing in the car”, yah...bisa dibilang konsepnya hampir sama seperti itu.
Bedanya ga ada nyanyinya, yang ada nasihat, sesuai judulnya. Judul ini aku
dedikasikan untuk bapak yang senantiasa memberikan nasihat setiap kali
kesempatan aku semobil dengannya.
Keluarga kami jarang sekali berkumpul. Jangankan
makan malam bersama atau minum teh di ruang keluarga. Hal seperti itu
sepertinya memang bukan suatu keharusan untuk keluarga kami, bahkan cenderung
tidak pernah terjadi. Untuk moment besar semacam lebaran saja, sangat sedkit
kesempatan kami kumpul berempat lengkap. Biasanya mencar-mencar. Sekalinya
ngumpul juga tak ada ritual apa-apa, setelah maaf-maafan dan makan kami
langsung tidur. haha. Memang keluargaku punya banyak hal berbeda dari keluarga
umumnya.
Salah satu kebiasaan yang nyatanya dari dulu
selalu dilakukan bapak adalah dia selalu menyelipkan nasihat-nasihat ketika
kami mengobrol santai di mobil dalam suatu perjalanan, entah perjalanan selama
berjam-jam, atau bahkan Cuma perjalanan selemparan upil. Tapi aku menyukainya.
Selalu ada hal yang kupelajari.
Ada banyak sekali hal yang sudah diajarkannya
lewat obrolan santai di dalam mobil. Sama seperti tadi malam dalam suatu
perjalanan menuju rumah. Untuk satu dan lain hal, aku dan adikku menumpang
mobil bapak. Obrolan santaipun mulai memenuhi mobil pick-up bapak. Adikku yang
mengemudikannya.
Sesekali bapak mengomentari cara menyetir
adikku. Tapi ada satu hal yang paling kuingat ketika kami sedang membahas Usaha
keluarga. Bapak ngomong dengan santainya, dengan cara khasnya
“Berusaha itu yang penting jujur, tanggung
jawab, menjaga kepercayaan dan jangan memaksakan keadaan Cuma untuk dapat
pujian. Cukup itu saja, tidak perlu mantra, tidak perlu ajimat, atau apapun.
Kalau punya itu bukan Cuma kalian yang bahagia, keluarga kalian juga”
Bapakku ini memang luar biasa... J bahkan
Cuma dengan menulisnya saja sudah bikin brambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar