Pada dasarnya aku bukan orang yang suka naik
gunung. Meski pernah sekali ke Bromo dengan segala kemudahannya. Naik jeep,
bisa naik kuda, dan foto. Nah, ketika ke Gunung Soputan. Jangan harap ada jeep,
jangan harap ada kuda, yang ada adalah jalanan yang aku menyebutnya sungai yang
udah kering airnya, yang tersisa Cuma batu-batu besar.
Aku mungkin tidak akan terlalu memperdulikan
betapa buruknya jalanan ke kaki gunung itu, seandainya... hanya seandainya aku
pake motor yang sesuai. Pake motor trail biar tangan ga kram parah gara-gara
nahan setir biar bisa seimbang. Masalahnya adalah, aku pake motor matic-ku.
Motor matic putih kesayanganku itu yang kalau masuk lubang kecil aja aku
ngeluhnya sepanjang perjalanan, apalagi perjalanan ke kaki gunung seputan yang
jalannya buruk banget itu, aku nangis beneran.
Selain batu-batu. Ada juga pasir-pasir. Nah, ini
lebih buruk daripada jalanan penuh batu. Aku sampe jatoh sekali karena ga bisa
nahan setir biar tetap seimbang.
Tapi setelah perjalanan yang terasa sangat
menyedihkan itu, akhirnya kami tiba di... agak dekat di kaki gunung. Bukan di
batu angus yang jadi tujuan pergi. Tapi sudah, disitu aja aku udah puas banget.
Dan seketika ngeluh-ngeluhnya, nangis-nangisnya, kesel-keselnya, hilang. Blas
tanpa sisa pas lihat pemandangan yang terhampar. Sumpah itu bagus banget.
Lain
kali kalau kesini lagi, aku memilih naik motor trail, atau kalau bisa aku
diboncengan saja. Kalau bawa motor lagi, sendiri, apalagi motor matic putih
kesayanganku itu. sebaiknya tidak, terima kasih. Aku akan memilih diam di
rumah, nonton drama korea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar