Aku udah pernah bikin judul yang hampir sama
kayak ini, tapi melihat banyaknya viewer di judul ini sementara judul-judul
selanjutnya kurang peminatnya, jadi aku mau bikin tulisan tentang
backpacker-anku ke Bangka dan Belitung dalam 1 tulisan saja. Nah, tulisan ini
jauh lebih lengkap, tentang itternity juga budget yang aku keluarkan.
Day I (Jakarta – Bangka)
Aku udah ga ngebahas aku dari manado ke Jakarta,
trus nginep semalam yah. Langsung dari Jakarta ke Bandara Depati Amir, Bangka.
Aku memang ke Bangka dahulu lalu ke Belitung. FYI, kalau kamu masih bingung,
Bangka dan Belitung itu 2 pulau berbeda yah.
Seperti ceritaku, aku sempat minum teh tarik di
bandara Depati dengan harga segelasnya Rp 20.000,- untuk numpang ngecharger dan
nyari info aku harus ke arah mana setelah dari bandara. Setelah sholat aku naik
angkot, diminta Rp 10.000,- diantarkan sampai ke depan masjid Jamik. Sebenarnya
sih ongkos naik angkot ga segitu, tapi ya namanya juga ga ngerti, ya udah aja,
naik. Dapat penginapan yang penginapan Melati, dengan harga kamar Rp
55.000,-/malam udah kamar mandi dalam, kalau pengen tahu gimana wujudnya bisa
dilihat di tulisanku yang hari pertama di bangka
Setelah istirahat, aku meminjam motor di
penginapan dengan biaya Rp 30.000,- karena Cuma setengah hari. Malamnya aku
makan nasi padang Rp21.000, lauknya ayam. Ini rada mahal sih, soalnya aku masuk
ke rumah padang yang waktu aku masuk sih sepi, eh 5 menit kemudian datang
orang-orang dengan mobil. Selanjutnya aku membeli tiket jetfoil untuk
menyebrang ke Belitung seharga Rp 143.000,- kamu bisa minta tolong diantarkan
Yudo (yang jaga penginapan melati, shift malam dia) kemudian aku minta
diantarkan juga beli otak-otak seharga Rp 10.000,-. Jadi kalau ditotal
pengeluaran hari pertama sebesar Rp 279.000,-
Day II (Sungai Liat)
Kamu bisa baca tentang detail perjalanku di
bangka hari ke-2 di hari ke-2 di bangka aku Cuma akan membahas
kemana saja dan berapa pengeluaranku hari ini.
Sesuai cerita, hari ini aku ditemani Yudo untuk
jalan-jalan ke pantai yang ada di Bangka. Pantainya banyaaaakkkk bangetttt.
Tapi Yudo hanya mengajakku ke pantai yang menurut dia bagus.
Pertama Pantai Tikus, disini tidak bayar karcis
masuk. Gratis. Selanjutnya, Pantai Teluk Uber, Gratis juga. Pantai Rambak juga
bebas masuk. Yang bayar karcis masuk tuh di Pantai Rambak, Rp 3000,-/ orang.
Karena aku sama Yudo yang kebetulan warga lokal diminta Rp5000 aja. Pantai
Parai juga gratis. Baru bayar lagi pas di pantai Pasir padi, tapi Cuma Rp
2000,- buat parkir motornya kayaknya. Nah, motornya kan ceritanya punya Yudo,
tapi aku sewa, jadi tetap bayar meskipun dia yang bawa. Bayarnya Rp 50.000,-
dan ngisi bensin full buat jalan-jalan sebesar Rp 28.000,-. Siangnya makan di
rumah makan tepat sebelahnya penginapan. Makan lempah kuning, salah satu
makanan khas Bangka. Enak beneran dan murah Cuma Rp 15.000,-. Kamu tahulah konsepnya
makan di rumah makan padang, ngambil nasi seenak kita. Kebetulan pas pagi aku
Cuma makan roti sama minum teh yang dikasih penginapan buat sarapan. Sorenya
masih dengan motor pinjaman, aku ke Museum Timah. Ini dekeeetttt bangeettt dari
penginapan. Minta petunjuk aja sama Yudo, kalau dia ga lagi sibuk juga pasti
dianterin. Masuk museum Timah gratis. Ga dipungut biaya, cukup isi buku tamu
aja.
Setelah puas lihat-lihat timah. Abis ujan juga.
Lapar kan yah. Cari yang berkuah. Mie Koba jawabannya. Ini sumpah, salah satu
mie favorit aku. Dari Museum, coba hidupin maps, cari mie koba. Nah langsung
deh kesana. Tempatnya sih ga mewah, tapi asliiiiiii, enak banget mie koba-nya.
Kuahnya itu. Nulis ini aja aku ileran. Seporsinya Rp 15.000,- siapin uang
parkir juga. ada anak-anak kompleks di warung sebelah mie koba yang jagain
parkir. Tenang, meskipun kamu ngasih duit Rp 2.000,- ga bakalan diambil semua kok
sama mereka, dikembaliin seribu. Juara kan. Tempat lain, mana mau mereka
balikin duit parkir gitu, paling pada bilang makasih terus pasang tampang iye
banget.
Nah, karena aku kapalnya baru menyebrang besok,
berarti aku masih nginep di kamar yang sama, padahal Cuma bayar buat semalam,
jadi aku nambah lagi semalam, Rp 55.000,-. Kalau di total pengeluaran hari ke-2
sebesar Rp 170.000.
Oh iya, Yudo pas itu ga mau dikasih tips,
diajakin makan juga ga mau. Malah aku dibeliin roti, dianterin ke kamar pula.
Tapi sebaiknya sih ngasih.
Day III (Bangka-Belitung)
Hari ini masih dapat sarapan dari penginapan,
tapi berhubung aku Cuma makan pas sore dihari kemarin, pagi-pagi aku sarapan
bubur ayam juga di depan penginapan. Rp 8000,-/porsi. Lumayan buat ganjal
perut. Dari penginapan menuju ke pelabuhan, kamu bisa memilih 3 cari. Naik
Angkot, yang murah meriah, tapi jalan kaki dulu. Naik taksi yang nyaman dan
ngeluarin duit sekitar Rp 40.000 tapi dijemput di penginapan, atau kayak aku
dianterin Yudo dari penginapan sampe ke Pelabuhan, dan sudah pasti gratis.
Hehe.
Pas nyampe pelabuhan, aku ke loket tiket,
meskipun aku sudah punya tiket. Disana diminta Rp 7.000,- aku lupa buat apa,
tapi untuk cerita lengkapnya kamu bisa baca cerita lengkapnya di Hari pertama di Belitung
Sampai di Belitung, pelabuhan yah, bukan
bandara. Ada 3 pilihan juga untuk ke penginapan. Bisa naik ojek dan bakal
dikenakan tarif Rp 10.000,-. Jalan kaki, tapi jauh. Tergantung kamu nginepnya
dimana sih. Sama minta tolong temenmu jemputin. Kebetulan aku punya temen di
Belitung jadi di jemputlah aku dan kami langsung ke pantai Tanjung Pendam.
Kalau aku menyarankan sih naik ojek aja. Telpon Pak Hasmin, tukang ojek yang
baiknya kebangetan. Nomernya 085924945008. Aku ga punya fotonya, tapi kamu
bakalan gampang ngenalin pak Hasmin, dia selalu menggunakan topi hitam
bertuliskan ‘Susah Tidur’. Kalau bingung jalan-jalannya kemana, Pak Hasmin ini
giude yang baik. Nah kalau ogah juga panas-panasan dan kamu bareng teman-teman
ga mungkin cabe-cabean di motor, tenang... Pak Hasmin punya anak yang punya
mobil, bisa dipake kok buat jalan-jalan. Tinggal deal-deal-an pokoknya soal
harga.
Nah, setelah dari Tanjung Pendam, aku dan temanku
langsung menuju penginapan. Udah booking jauh-jauh hari di Traveloka. Untuk 4
malam seharga Rp 355.144. Aku lupa berapa seharinya, tapi ini udah murah banget
kan. Oh iya, Cuma ga masuk sarapan sih, tapi sama ibuknya dibikinin teh/kopi,
nanti ditanyain sama ibuknya. Kalau mau sarapan juga bisa, dibikinin nasi
goreng, ya tapi bayar. Hehe.
Malamnya aku keluar cari makan tepat di sebelah
KFC depan penginapan. Aku memesan Sapo Tahu, yang asli porsinya guede banget.
Aku yang ga makan siang aja, ampe ga bisa ngabisin, saking banyaknya. Nasi
putih, Sapo tahu dan jeruk kunci hangat dibandrol Rp 50.000,-. Tapi ini rumah
makan enak banget sumpah, banyak pilihan, yang makan disini kayaknya yang
tajir-tajir. Aku disaranin temenku makan disini. Abis itu aku beli air mineral
ukuran 1,5 liter di supermarket depan Rm. Diva ini. 2 botol Rp 10.000,-. Buat
persiapan di kamar.
Jadi kalau di Total pengeluaranku hari ke-3
sebesar Rp 75.000,-
Day IV (Belitung Timur)
Setelah sarapan Suto Belitung dan Kopi di dekat
lapangan tenis seharga Rp 25.000,-. Akupun siap napak tilas kehidupan Ikal,
Lintang dan Mahar. Tujuan Utama perjalanan ini. Setelah membayar motor sewaan
sebesar Rp 60.000,- kepada Ibu Penginapan dan mengisi bensin sampai penuh
seharga Rp 30.000,-. Akupun mulai jalan dengan mengandalkan GPS.
Tempat pertama yang aku datangi adalah pantai
Burung Mandi. Disini tidak dipungut Biaya masuk, sama seperti ketika aku
berkunjung ke Kuil Dewi Kwan Im. Ini jalannya searah yah, jadi bisa pergi ke-2
tempat ini sekaligus.
Setelah itu aku ke pantai Serdang dan Pantai
Nyiur Melambai. Disini juga tidak di pungut biaya masuk a.k.a gratis.
Siang saat lapar melanda dan batreiku sudah
sekarat sedangkan aku harus menggunakannya sebagai petunjuk jalan ke Museum
Kata, SD Muhamadiyah Gantong, dan Bendungan Pice. Akhirnya aku memutuskan untuk
makan siang di salah satu tempat makan di pinggir jalan dengan menu Ayam Robe
serta Jeruk Kunci. Jeruk kuncinya enak banget, aku sampe 2 kali nambah.
Semuanya Cuma Rp 37.000,- lumayan kan.
Setelah batrei terisi dan panasnya udah agak
mendingan. Akupun melajutkan perjalanan menuju Museum Kata. Disini sih ga ada
biaya masuknya, tapi bisa menyisihkan Rp 2.000,- di depan pintu masuk untuk
pemeliharaan museum. Di Replika SD Gantong kamu cukup membayar Rp 3.000,- untuk
merasakan atsmosfir film Laskar Pelangi. Ada tempat oleh-olehnya juga disana.
Aku sempat membeli kaos seharga Rp 65.000,- Harga kaosnya disesuaikan sama
ukurannya yah. Rp 65.000,- tuh untuk ukuran S.
Malamnya aku mencoba makan mie belitung Atep
yang di dindingnya penuh sama foto pemilik sama artis dan juga tokoh negara.
Tempatnya tidak terlalu besar, tapi selalu rame karena mienya enak. Seporsi mie
dengan jeruk kunci dibandrol seharga Rp 21.000. Lumayan ramah di kantong.
Total pengeluaran hari ke-4 sebesar Rp 235.000.
Oh iya cerita lengkapnya di Belitung hari ke-2
Day V (Belitung)
Masih dari Belitung. Tujuan hari ini pantai
Tanjung Tinggi dan Pantai Tanjung Kelayang. Pokoknya pantai lah judulnya. Aku
bakalan di anterin temanku, jadi ga ada biaya yang dikeluarkan, jadi aku tidak
tahu berapa tarifnya. Aku Cuma keliling kota naik ojek, menuju museum dan Rumah
Adat Belitung serta nyari kopi kiloan. Hehe, buat oleh-oleh.
Untuk cerita lengkapnya bisa dibaca di Hari ke-3 di Belitung
Masuk museum yang sekaligus juga kebun binatang.
Didalam ada buaya yang di cerita Laskar pelangi. Gedenya ga main-main. Tiket
masuknya aku ga tahu berapa, tapi aku dan pak Hasmin diminta uang Rp 5000
berdua supaya bisa masuk. Karcisnya ga dikasihin soalnya. Setelah itu kami ke
rumah Adat, disini tidak dipungut biaya.
Setelah itu aku muter-muter sama pak Hasmin, dan
aku baru menyadari kalau Pangkal Pinang tuh kecil. Jadi gampang ngapal
jalannya. Kamu bahkan bisa jalan kaki kalau mau ke museumnya. Tapi masa’ iya
kamu mau melewatkan kesempatan ngobrol banyak hal sama warga lokal. Pak Hasmin
sih sebenarnya ga menerapkan tarif, tapi aku menyerahkan uang Rp 50.000,- untuk
biaya ojeknya.
Siangnya aku ke Danau Biru a.k.a Danau Kaolin,
Pantai Tanjung Tinggi dan Pantai Tanjung Kelayang. Malamnya numpang makan malam
di rumah temanku. Jadi kalau di total hari itu aku Cuma keluar uang Rp 50.000,-
Day VI (Belitung – Jakarta)
Hari terakhir. Karena penerbanganku agak siang.
Jadi aku masih punya beberapa jam di Belitung. Karena semua tempat udah aku
datengin, jadi aku hanya berwisata kuliner sebelum ke bandara. Aku sarapan di
tempat Mak Jannah yang terkenal dengan Suto-nya. Aku makan Suto dan sebotol air
mineral seharga Rp 20.000,-. Selain itu aku juga nyobain kopi kong djie seharga
Rp 10.000,-. Setelah puas kulineran. Aku langsung menuju bandara. Kamu bisa
naik ojek atau taksi. Ini taksinya bukan yang yang kamu tahu ya. Semacam mobil
pribadi yang di jadiin angkutan, yang basic-nya kayak taksi online gitu.
Harganya Rp 50.000,- dijemput di penginapan dan diantarkan ke bandara.
Jadi hari terakhir aku habis uang Rp 80.000,-
Kalau Total selama 6 harinya, jadi Rp 889.000.
Dibawah 1 juta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar