Sebelumnya..aku mau bilang kalau aku emang senang
sekali memperhatikan kehidupan. Haha. Bahasa aku kayak bener aja yah. Tapi
begitulah, aku suka saja memperhatikan sekitar. Mengamati. Dan itulah yang aku
lakukan ketika aku punya kesempatan ke Kotu (Kota Tua).
Siang itu, karena ga tahu ngapain. Aku sendirian ke Kotu. Gita dan Tri kerja. Dan aku bosan di Kosan. Jadi dengan GO-JEK, Berangkatlah aku dari Kosan Tri menuju Kotu.
Sampai di Kotu. Aku bingung mau ngapain. Mau
naik sepeda kok malas. Mau foto-foto juga malas. Akhirnya aku masuk museum
wayang. Beres museum wayang, aku masih bingung ngapain, jadi yang kulakukan
adalah nyari tempat buat memperhatikan kotu dan orang-orang disana.
Ada banyak banget orang disini, dari yang nyari
duit, pacaran, wisatawan, studi tur dan lain-lain. Rame..padahal matahari di
atas kepala lagi garang-garangnya, dan Kotu tuh jarang tempat buat berteduh.
Tapi seakan ga peduli sama panas, orang-orang dengan riang gembira sepedaan,
ketawa-ketawa, foto-foto. Dan itu kebanyakan anak-anak. Ya...anak-anak. Ketika
jadi anak-anak aku tidak peduli berapa derajat panas hari itu, seberapa
membakar kulitnya matahari, yang aku tahu cuma main. Dan begitulah mereka.
Beberapa kali ada anak-anak yang jatuh, tapi kemudian bangkit lagi.
Selain anak-anak, sudah pasti ada ibu-nya.
Gayanya lebih heboh dari anak-anaknya. Sibuk mengambil gambar anaknya, paling
banyak selfie sendiri pakai topi pantai yang disewakan.
Ada yang pacaran. Ceweknya bisa naik sepeda.
Cowoknya ga bisa. Padahal cowoknya udah atletis banget. 2 kali digoes, oleng
sepedanya. Aku sampai malu sendiri lihatnya.
Banyak pengamen dan anak-anak yang sedikit
memaksa ketika minta uang. Ada anak yang minta-minta ke segerombolan anak SMP
di samping tempat dudukku. Si gerombolan anak SMP ini baru aja beli minuman di
Indomaret satu-satunya di daerah Kotu itu. Anak kecil ini minta duit ke anak
SMP ini. Ga dikasih. Tapi ngomongnya dengan cara yang baik. Dijawab dong sama
Si anak kecil "kakak beli itu bisa, ngasih aku ga bisa" upsss... apa
semua anak kecil yang minta-minta seperti itu? Sepertinya di Gorontalo tidak.
Selebihnya, aku memperhatikan segelintir orang
yang keluar masuk beberapa museum. Segelintir kecil dibanding orang-orang di
luar yang sedang bermain sepeda di tengah teriknya matahari. Padahal tiket
masuk museum itu cuma Rp5.000,- buat dewasa, dan bisa ngadem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar