iklan

Minggu, 29 April 2018

Kota Tua (Kotu)







Sebelumnya..aku mau bilang kalau aku emang senang sekali memperhatikan kehidupan. Haha. Bahasa aku kayak bener aja yah. Tapi begitulah, aku suka saja memperhatikan sekitar. Mengamati. Dan itulah yang aku lakukan ketika aku punya kesempatan ke Kotu (Kota Tua).

Siang itu, karena ga tahu ngapain. Aku sendirian ke Kotu. Gita dan Tri kerja. Dan aku bosan di Kosan. Jadi dengan GO-JEK, Berangkatlah aku dari Kosan Tri menuju Kotu.


Sampai di Kotu. Aku bingung mau ngapain. Mau naik sepeda kok malas. Mau foto-foto juga malas. Akhirnya aku masuk museum wayang. Beres museum wayang, aku masih bingung ngapain, jadi yang kulakukan adalah nyari tempat buat memperhatikan kotu dan orang-orang disana.

Ada banyak banget orang disini, dari yang nyari duit, pacaran, wisatawan, studi tur dan lain-lain. Rame..padahal matahari di atas kepala lagi garang-garangnya, dan Kotu tuh jarang tempat buat berteduh. Tapi seakan ga peduli sama panas, orang-orang dengan riang gembira sepedaan, ketawa-ketawa, foto-foto. Dan itu kebanyakan anak-anak. Ya...anak-anak. Ketika jadi anak-anak aku tidak peduli berapa derajat panas hari itu, seberapa membakar kulitnya matahari, yang aku tahu cuma main. Dan begitulah mereka. Beberapa kali ada anak-anak yang jatuh, tapi kemudian bangkit lagi.

Selain anak-anak, sudah pasti ada ibu-nya. Gayanya lebih heboh dari anak-anaknya. Sibuk mengambil gambar anaknya, paling banyak selfie sendiri pakai topi pantai yang disewakan. 

Ada yang pacaran. Ceweknya bisa naik sepeda. Cowoknya ga bisa. Padahal cowoknya udah atletis banget. 2 kali digoes, oleng sepedanya. Aku sampai malu sendiri lihatnya.

Banyak pengamen dan anak-anak yang sedikit memaksa ketika minta uang. Ada anak yang minta-minta ke segerombolan anak SMP di samping tempat dudukku. Si gerombolan anak SMP ini baru aja beli minuman di Indomaret satu-satunya di daerah Kotu itu. Anak kecil ini minta duit ke anak SMP ini. Ga dikasih. Tapi ngomongnya dengan cara yang baik. Dijawab dong sama Si anak kecil "kakak beli itu bisa, ngasih aku ga bisa" upsss... apa semua anak kecil yang minta-minta seperti itu? Sepertinya di Gorontalo tidak.

Selebihnya, aku memperhatikan segelintir orang yang keluar masuk beberapa museum. Segelintir kecil dibanding orang-orang di luar yang sedang bermain sepeda di tengah teriknya matahari. Padahal tiket masuk museum itu cuma Rp5.000,- buat dewasa, dan bisa ngadem. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar