Hallo..
Masih soal perjalanan aku ke Aceh. Tapi kali ini
ga cerita soal perjalannya, tapi opini-ku tentang Aceh dan Sabang. Pulau
paling ujung di Barat Indonesia.
(Ngomong soal barat jadi inget kera sakti.
Mencari kitab suci ke barat 🤦🏻♀️)
Oke..balik lagi ke topik.
Aceh dan Sabang itu daya tarik paling utama-nya
adalah laut. Kenapa? Lautnya bagus-bagus. Cantik-cantik. Indah Bangka dan
belitung sih. Tapi laut-laut di Aceh dan Sabang itu menggoda banget untuk
nyebur. Kalau kata bang Muchlis tanpa Alatas, itu karena di Aceh dan Sabang itu
ga ada pabrik. Jadi ga ada limbah.
Di opini kali ini, aku ga mau bahas pantainya.
Ada banyak postingan soal indahnya laut dan sunsetnya. Tapi aku mau ngebahas
tentang baiknya orang-orang Aceh dan Sabang. Mereka ramah dan senang
membantu.
Sejak pertama mendarat di bandara Sultan
Iskandar Muda kami sudah dipertemukan dengan orang-orang baik. Clining servis
mushola bandara, istrinya bang Muchlis yang sampai manggilin bang Muchlis yang
lagi mandi buat nganterin kami, bang Muchlis yang banyak ngasih gambaran
tentang Aceh, resepsionis hotel Siwah yang mau kami repotin, abang-abang yang
punya rental motor yang sewa motornya mau kami tawar, gank 5cm yang nawarin
tumpangan, Pak Bambang yang sampai di hari terakhir kami di Sabang masih
nanyain kalau kami udah ke tugu 0km apa belum, bang Hadi si resepsionis
AL-furqon yang mau motornya kami sewa 2 hari tapi bayarnya 1 hari doang,
bapak-bapak di tempat jus yang mau nyariin becak..Duh YaAlllah baik banget
mereka semua. Ternyata orang-orang di ujung barat Indonesia itu baik-baiknya
luar biasa banget.
Dan 1 hal yang paling bikin takjub dari Sabarang. Jaraaaaaangggggg banget ngedengerin bunyi klakson kendaraan. Dan 1 lagi. Cewek-ceweknya cantik-cantik. Arab Arab gitu semua wajahnya. Dimana pun mesti ketemu yang cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar