iklan

Sabtu, 30 Juni 2018

OpiniFit#8: Being introvert di zaman milenial


Hallo semua...

Aku baru habis menonton film the circle. Film Hollywood produksi tahun 2017, yang diangkat dari novel best seller karya Dave Eggers yang diterbitkan tahun 2013. Kalian bisa searching filmnya atau baca novelnya. Cerita tentang perusahaan yang bisa dibilang mirip dunia sekarang ini. Filmnya reccomended by the way.

 



Habis nonton film ini. Aku tuh mulai berpikir sekarang ini. Tentang gimana kehidupan sekarang ini. Dimana semua orang ingin tampil. Dimana semua orang ingin diketahui eksistensinya. Ya upload foto, ya bikin status. Ya semua, agar orang lain tahu. 

 

Itu tidak menjadi masalah buatku. Toh aku punya semua media sosial itu. You name it. Aku punya. Dari zaman masih Friendster. Kemudian muncul Facebook. Dulu aku punya plurk, Twitter, IG, path. Semua aku punya, meski sekarang ada beberapa medsos ku yang sudah tidak kugunakan lagi. Karena sudah tidak happening lagi. Untungnya Fb masih bertahan sampai sekarang.

 

Aku masih ingat dulu, ketika aku menghabiskan banyak waktu di warnet untuk online. Kemudian invasi handphone pintar dimulai dengan adanya bb yang kemudian sekarang ditinggal. Bahkan BBM-ku sekarang tidak pernah digunakan lagi karena semua teman-temanku lebih prefer pake WhatsApps.

 

Aku ga mau membanding-bandingkan mana lebih bagus. Semua bagus menurutku. Tergantung mana yang kami suka dan mana yang digunakan temanmu. Percuma kalau kamu suka tapi temanmu tidak menggunakannya. Mau chat sama siapa emangnya? Ya kali...chat diri sendiri.

 

Sekarang ini. Semua orang ingin tampil.

Semua orang ingin mendapat like,Love,RT, pokoknya itulah. Semua orang ingin terhubung dengan dunia maya. Bahkan sekarang masalah dunia nyata diadukan ke dunia maya, masalah dunia maya dibawa ke dunia nyata. Mulai membingungkan mana dunia yang harus kamu jalani. Tak jarang aku lihat orang-orang dengan gamblangnya bikin status tentang masalahnya. Entah itu masalah pribadi. Masalah asmara. Masalah keuangan. Masalah keluarga. Tak ada lagi rahasia. Bahkan berdoapun sekarang sudah banyak di media sosial. Tuhan memang ada di mana-mana. Termasuk media sosial.

Bahkan. Sekarang ini. Orang tidak lagi perduli apakah yang diupload-nya itu sopan atau tidak. Bermanfaat atau tidak. Batasan-batasan itu sudah tidak ada lagi sekarang. Dengan gampang kamu bisa ngelihat foto orang kecelakaan di suatu daerah tanpa sensor. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk like dan komentar yang banyak? Bahkan beberapa waktu belakangan di berandaku ada orang yang upload luka-nya. Ga disensor. Cukup dengan caption "yang ga suka telan bom aja". Wth! Kamu pernah mikir ga, ada yang scrolling medsosnya sambil makan? Apa menurut kamu luka yang kamu posting itu tidak menjijikkan dilihat saat sedang makan? 🤦🏻♀️pokoknya, Yaallah... kelakuan orang-orang di dunia maya sekarang ini ajaib-ajaib.

Aku kalau mau bikin keluhan ku tentang orang-orang di medsos, bisa kali bikin 1 buku. Tapi aku bukan mau ngomongin itu. Toh itu sudah jadi resiko-ku karena memilih untuk terkoneksi dengan semua orang.

Jadi, apa kabar para introvert?

Btw, untuk yang ga tahu introvert itu apa. Introvert menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah bersifat suka memendam rasa dan pikiran sendiri dan tidak mengutarakannya kepada orang lain  atau bersifat tertutup (aku nyari di Google loh barusan. Thanks a Lot to internet)

Menurut aku sendiri. Introvert itu adalah orang yang nyaman dengan dunia yang penghuninya cuma dikit. Ngobrol dikit kalau sama orang yang ga bikin nyaman, tapi bisa ngobrol panjang lebar soal satu topik yang dia suka. Malas berbasa-basi. Tidak terlalu suka keramaian. Lebih suka kelompok kecil tapi nyaman. Yah... Gitulah.

Orang-orang introvert ini pada dasarnya malas untuk tampil. Padahal rata-rata orang sukses di dunia adalah jenis manusia bersifat introvert. You name it. Mahatma Gandhi, J.K Rolling, Emma Watson, Abraham Lincoln, Albert Einstein, bahkan sekelas Bill Gates juga adalah seorang introvert.

Jadi bagaimana orang-orang introvert ini hidup di dunia yang semua orang ingin tampil? Semua orang ingin tahu kehidupan orang lain lebih daripada kehidupannya sendiri? Itulah hebatnya orang-orang introvert. Bukankah orang-orang introvert jauh lebih menarik perhatian daripada ratusan orang Ekstrover disekelilingnya? Bukankah terlalu menyebalkan ketika semua cerita hidupmu dibagikan? Orang jadi tidak tertarik lagi. Hal-hal bersifat tertutup jauh lebih menarik perhatian di dunia yang serba terbuka ini.

Aku masih tidak habis pikir bagaimana orang bisa tidak punya handphone di 2018. Sementara sekarang orang-oranv bahkan cenderung punya 2 hp. Atau mungkin 1 hp dengan 2 nomor. Satu nomor pribadi, satu nomor umum. Tapi pada kenyataannya ada. Aku bahkan punya beberapa orang di hidupku yang bisa melakukan itu. Dan mereka bernafas dengan normal. Baik-baik saja, sementara ada yang bakalan sakit kepalanya kalau ga buka medsos, ga ada kuota buat online. Ada.

Facebook. Everybody know whats it's Facebook. But not Everybody have Facebook. Orang tuaku contohnya. Apa mereka tidak ingin punya. Mungkin ingin. Tapi aku dan adikku tidak akan membantu mereka untuk punya, dan mereka tidak masalah dengan itu. Mereka tidak meminta orang untuk membuatkannya, padahal mereka bisa meminta adik sepupuku, atau siapa saja untuk buat Facebook. Kamu bahkan tidak perlu pergi ke warnet sekarang untuk membuat 1 akun Facebook. Karena aksesnya sekarang begitu gampang. Aku hanya tidak suka kalau orang tuaku suatu hari nanti tiba-tiba berantem gara-gara "status" Facebook. Ayolah. Itu hal paling menggelikan yang aku tahu. Berantem hanya karena "siapa suruh dia bikin status bla bla bla..." hahaha haha haha. Itu lucu banget sumpah. Jangan terlalu dianggap serius dunia maya itu. Jangan baper. Kadang orang bikin status tidak untuk menyindirmu tujuan mereka orang lain, tapi karena kamu ikutan kesindir ya itu bukan salah mereka. Kecuali mereka benar-benar mention nama kamu. Kalau kamu sekedar baper karena merasa ga bikin salah, itu wajar. Tapi kalau kamu cuek padahal yang dimaksud bener, kamu harus ngecek hatimu, masih hati manusia apa hati ayam 😅🙏

Menjadi introvert tidak akan menyakiti siapa-siapa. Menyenangkan malah menurutku. Kamu tidak harus peduli dengan pendapat orang tentang hidupmu, kamu tidak punya kewajiban untuk membagikan apa-apa dengan orang yang tidak ingin kamu bagikan rahasia. Terserah kamu. Senyamannya kamu. Toh orang introvert bisa hidup di dunia-nya sendiri. 

Intinya.. orang-orang introvert selalu punya caranya untuk bertahan hidup, bahkan di kehidupan serba viral ini. Dan pada kenyataannya orang-orang introvert yang jauh lebih bersinar dibanding banyak orang-orang Ekstrover disekitarnya. Menjadi tidak terlalu terbuka di dunia yang serba terbuka, menurutku bukan masalah besar. Rahasia masih tetap bisa dijaga sebagai rahasia. Asal jangan kau bikin status. It's not a secret anymore. Orang-orang akan mencari tahu kemudian menyimpulkan. Dan semua hal punya jejak. Termasuk apa yang kau tuliskan dimasa lalu, dan bisa dipakai untuk menyerangmu di masa depan. 

Jadi, pandai-pandai lah menggunakan media sosial. Berbagi itu penting. Tapi penting juga diketahui kalau tidak semua hal Harus dibagikan. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar