Untuk pertama kalinya baca buku fisika, bukan dalam bentuk
novel, dan aku ga ngantuk.
Aku,memang bukan jenis orang yang senang membaca buku yang
isinya berat, dan dibawakan dengan cara yang berat pula. Buku pelajaran
contohnya. Aku ingat sekali,biar bisa cepat tidur dulu jaman SMA, aku baca buku
pelajaran. Dan itu efektif. Tapi buku tipis 144 halaman ini mematahkan semua
yang sudah Kuyakini selama bertahun-tahun lamanya. Buku ini sama sekali ga
bikin ngantuk. Pantas banget jadi nomor 1 New York Times Bestseller.
Isi buku ini? Tentang bumi duluuuuuuu sampai saat ini.
Tentang teori- teori dan penemuan orang-orang jenius jaman dahulu yang sampai
sekarang masih berlaku padahal alam semesta mengalami perubahan. Ya, alam
semesta itu mengalami perubahan. Aku baru tahu setelah baca buku ini. Kalau
dari SD aku ngapalin nama - nama planet sampai Pluto, sekarang Pluto tuh udah
ga ada. Bahkan aku baru tahu kalau Uranus itu untung saja dipakai sebagai nama
planet, Bukan George.
Abis baca buku ini juga aku baru tahu kalau Einstein pernah
ngerasa kesalahan terbesarnya adalah menyatakan lamnda. Padahal sekarang semua
orang tahu bahwa kesalahan terbesar Einstein adalah mengakui lamnda adalah ke
salah terbesarnya.
Buku ini juga menyadarkan aku bahwasanya manusia jenius yang
fotonya selalu identik dengan menjulurkan lidahnya itu jarang menginjak
laboratorium. Dia tidak menguji fenomena atau menggunakan peralatan ruwet. Dia
ahli teori yang menyempurnakan "percobaan pikiran", dimana alam
dipahami melalui imajinasi, dengan membayangkan suatu situasi atau model lalu
mencari konsekuensi suatu kaidah fisika.
Jadi, sama kayak tulisan di awalnya, pas bagian pembukaan.
Aku setuju sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar