iklan

Sabtu, 15 Desember 2018

BacaanFit#3: Astrofisika untuk Orang sibuk


Untuk pertama kalinya baca buku fisika, bukan dalam bentuk novel, dan aku ga ngantuk. 

Aku,memang bukan jenis orang yang senang membaca buku yang isinya berat, dan dibawakan dengan cara yang berat pula. Buku pelajaran contohnya. Aku ingat sekali,biar bisa cepat tidur dulu jaman SMA, aku baca buku pelajaran. Dan itu efektif. Tapi buku tipis 144 halaman ini mematahkan semua yang sudah Kuyakini selama bertahun-tahun lamanya. Buku ini sama sekali ga bikin ngantuk. Pantas banget jadi nomor 1 New York Times Bestseller.

Isi buku ini? Tentang bumi duluuuuuuu sampai saat ini. Tentang teori- teori dan penemuan orang-orang jenius jaman dahulu yang sampai sekarang masih berlaku padahal alam semesta mengalami perubahan. Ya, alam semesta itu mengalami perubahan. Aku baru tahu setelah baca buku ini. Kalau dari SD aku ngapalin nama - nama planet sampai Pluto, sekarang Pluto tuh udah ga ada. Bahkan aku baru tahu kalau Uranus itu untung saja dipakai sebagai nama planet, Bukan George.

Abis baca buku ini juga aku baru tahu kalau Einstein pernah ngerasa kesalahan terbesarnya adalah menyatakan lamnda. Padahal sekarang semua orang tahu bahwa kesalahan terbesar Einstein adalah mengakui lamnda adalah ke salah terbesarnya. 

Buku ini juga menyadarkan aku bahwasanya manusia jenius yang fotonya selalu identik dengan menjulurkan lidahnya itu jarang menginjak laboratorium. Dia tidak menguji fenomena atau menggunakan peralatan ruwet. Dia ahli teori yang menyempurnakan "percobaan pikiran", dimana alam dipahami melalui imajinasi, dengan membayangkan suatu situasi atau model lalu mencari konsekuensi suatu kaidah fisika.

 

Jadi, sama kayak tulisan di awalnya, pas bagian pembukaan. Aku setuju sekali.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar