Jujur saja, selama aku hidup, belum pernah
ketemu kerbau di dunia nyata. Paling-paling lihat di TV, atau di buku. Dan
ketika ke Toraja, akhirnya aku ketemu hewan besar itu, yang kalau jalan
pinggulnya geal-geol, berjalan super lambat dan anggun, sementara para
pemiliknya jalan di sampingnya. Mungkin hewan ini tahu kalau dia punya harga
yang sangat mahal. Entahlah.
Hari pertama di Toraja, aku sedikit norak kalau
ketemu Kerbau. Dan pembalasannya ketika aku ke pasar Bori. Kayaknya semua
kerbau seantero toraja ngumpul di sabtu pagi di Bori deh. Diangkut dengan mobil
truk, dan dijaga banyak orang.
Perlakuan super ini, karena hewan ini luar biasa
mahalnya. Rp50.000.000,-/ ekornya. Ya Allah, untuk satu ekor aja butuh uang
sebanyak itu, apa kabar kalau kamu ngitung-ngitungin tuh tanduk kerbau di depan
tongkongan. Tiap tanduk dikali Rp50.000.000,-, orang Toraja kaya-kaya pasti.
Nah, karena tidak pernah ketemu Kerbau, aku juga
tidak pernah ngerti gimana bau kotorannya. Kalau kotaran sapi sama kambing mah,
udah biasa. Dari kecil ketemu. Nah, kamu coba deh ke Pasar Bori. Kalau kamu ga
kuat-kuat iman sama bau-nya, kamu pasti bakalan langsung cabut. Kotorannya
sampe numpuk-numpuk gitu disini. Kalaupun kamu kuat iman, kuatkan juga isi
rekeningmu. Rp 50.000.000,- bo’.
Aku sebagai warga missqueen, benar-benar tidak
punya alasan untuk berlama-lama disini. Iman dan rekeningku benar-benar tidak
sanggup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar