iklan

Jumat, 22 November 2019

Backpacker Jawa #3: Malang-Semarang

Hari ke-3 Journey to the west

 

Hallo...

Hari ke-3 dari journey to the west aku masih ada di malang. Dengan rencana masih mau ngexplore Malang, tapi yang dekat-dekat saja. Motornya cuma sampe jam 12. Ga bakalan sempat kalau mengexplore banyak tempat, dengan keadaan aku yang salah-salah jalan.

Tempat pertama yang aku kunjungi adalah Kampung Warna Jodipan (KWJ). Asliiii.. panasnya minta ampun. Aku sampai geleng-geleng kepala ketika ketemu cewek dan cowok pacaran di jembatan kaca di tengah cuaca panas membara kayak gitu. Ya allah, modalnya karcis masuk seharga Rp 3.000,- doang.

Tapi tenang, jembatan kacanya ga seektrim di Buntu Burake kok. Kecil aja kacanya. Di pinggir-pinggirnya juga jembatan besi biasa. Jadi yang ngeri harus ngelewatin jembatan kaca, sepertinya itu tidak akan masalah.

Pada dasarnya kampong warna ini bukan yang pertama aku kunjungin, aku pernah ke kampong warna di Manado, tapi jauh lebih bagus di Jodipan ini sih. Warna-warninya menyatu. Tapi sumpah panasnya ampun-ampunan. Kalau kalian kesini, jangan lupa bawa air mineral, topi, kacamata atau sekalian payung.

Kamu juga bisa berkunjung ke kampung sebelahnya. Kampung Tridi. Kalau kamu masuk lewat Jodipan, maka begitu ngelewatin jembatan kaca, kamu harus membayar lagi. Rp 3.000,-. Begitu juga sebaliknya. Kalau kamu masuk lewat kampung Tridi, maka ngelewatin jembatan kaca, masuk ke kampung jodipan, harus bayar lagi.

Beres muter-muter kampung warna ini. Aku segera menuju ke wisata petik buah apel. Nah kalau Jodipan tuh ke arah kota. Maka wisata petik buah apel menuju ke ujung satunya, kembali ke daerah Batu. Untuk bisa berwisata petik buah apel, tinggal pilih aja yang ada di sepanjang jalan. Ada yang langsung tempatnya disitu, ada juga yang ke perkebunannya. Aku dapat yang di perkebunan apelnya, ngelewatin Taman Selekta. Bayarnya Rp 25.000,- dan bebas untuk makan buah apel sepuasnya selama disini. Kalau mau bawa pulang harganya Rp 30.000,/kg, tapi kalau saran aku sih makan aja di tempat, kalau mau bawa apel sebagai oleh-oleh beli aja di sepanjang jalan pulang nanti. Rp 10.000,;/3 kg. Menang banyak dong, ga perlu repot-repot metik segala. Tapi ya ga ada pengalaman metiknya aja sih.

Disini, aku juga ga lama-lama. Kenapa? Agak aneh cuy ketika di perkebunan apel yang super duper gede dan kamu Cuma sendiri semantara yang lainnya dengan rombongannya masing-masing. Jadi kalau kalian berniat solo juga, diskip aja wisata petik buahnya.


Udah selesai ke Jodipan dan wisata petik buah, waktunya tinggal sejam sebelum motornya di balikin. Ya sudahlah ya, aku tidak ingin memperpanjang waktu sewa motornya. Aku harus balik ke penginapan. Makan, serta memesan bus ke Semarang. Iya, mau pindah ke semarang malam ini biar bisa explore Semarang dari pagi.

Untuk makan siangnya. Aku masih penasaran setengah mati sama Cwi Mie Pangsit, yang sejak kemarin ga ketemu. Dan Go Food adalah solusi. Aku akhirnya pesan. Dianterin ke penginapan. Ga sia-sia sih aku pengen banget cwi mie dari kemarin, asli enaaaaakkkk banget. Di cuaca Malang yang panas, aku makan Cwi Mie Pangsit pedas level 2 dan teh kotak depan Kapal Garden Hotel yang emang ada meja gede-nya. Asliiii sabi banget. kalau ke Malang juga, jangan lupa cobain ya. Aku emang ga nyobain bakso bakar, karena di Gorontalo, bakso bakar tuh ada. Aku nyari yang baru-baru.

Abis makan. Aku kemudian nyari tiket bus. Online pastinya. Aku pake aplikasi red bus. Ya mirip-mirip sama Traveloka lah ya, tapi ini emang khusu bus. Aku dapat bus Nusantara. Satu-satunya bus dari Malang ke Semarang yang berangkatnya malam. Estimasinya sih bakalan nyampe semarang pagi. Sekitar jam 5 pagi. Pas-lah untuk ngehemat duit menginap. Aku bisa tidur di bus.

Harga tiket bus-nya Rp125.000,-. Sistemnya hampir sama kayak Traveloka. Jadi aman-aman aja.

Aku check out dari Kapal Gardennya setelah magrib, karena ke Terminal Arjosari-nya lumayan jauh. Sekali lagi aku pake Gojek kesana. Dan sekali lagi, terminal tidak ramah untuk pengendara ojol, jadi mereka cuma bisa nurunin di depan terminal. Kita harus masuk ke dalam.

Agak lama nungguin bus-nya. Aku masih sempat “makan” dulu di terminal. Pesan soto ayam. Dan makan Cuma 2 sendok karena rasanya aneh banget. begitu bus nyampe, aku langsung naik. Tidur sepanjang jalan. Aku butuh tenaga untuk menjelajah semarang dari pagi.

 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar