iklan

Kamis, 06 Februari 2020

mengurus umroh sendiri (3)



Sepuluh hari sudah berlalu. Ibu dan bapak sudah menyelesaikan ibadah umroh mereka. Sesuai jadwal yang dibagikan oleh panitia, insyaallah pesawatnya akan tiba di Jakarta jam 6 sore. Maka aku harus memastikan diri sudah ada di Soetta sebelum waktu itu.

Aku mengambil penerbangan di hari yang sama. Sampai di Soetta jam 4 lebih, setengah 5 sorean. Aku masih sempat makan, bahkan menunggu cukup lama sebelum ibu dan bapak keluar setelah mengambil barang-barang mereka.

Rencana awalnya adalah ibu dan bapak mau ke tempat si agent travel ini. Atas permintaan beliau. Tapi karena aku mengantisipasi kejadian ketika berangkat, kuputuskan untuk booking hotel di tempat yang kemarin. Cuma bisa 1 hari karena hari berikutnya kamar tidak tersedia, sudah full booking.  Ya sudahlah, jaga-jaga ini.

Kemudian drama itu dimulai. Ternyata tante nik itu sudah sewa mobil, biar ibu dan bapak bisa nginep rumahnya. Tapi ternyata ibu dan bapak tidak mau. Kenapa? Mereka ga enak di rumah orang. Aku bangetlah ya.

Akhirnya setelah mengarungi jalanan Jakarta yang macet karena udah mau weekend, dianterinlah kami bertiga kembali ke hotel, dan langsung tidur. Aku ngerti banget seberapa capeknya ibu dan bapak.

Besok paginya, mereka niatnya mau ke tanah abang. Jalan-jalan. Dan drama selanjutnya terjadi. Pas mau balik, aku baru sadar kalau hp-ku ga ada. Hp yang baru aku beli sebulan yang lalu, yang ku pakai untuk memesan grab pas berangkat. Entah kenapa aku yakin hp-nya ketinggalan di mobil grab,tapi menurut pengakuan supir grab-nya ga ada.

Aku mau marah, tapi inget kalau aku ga boleh panic depan ibu dan bapak. Mereka lebih ga tahu caranya balik kalau hp-ku ga ada. Untungnya aku masih punya 1 hp lagi, jadi masih bisa pesan grab car yang lain. Masalahnya tidak pernah dibahas oleh ibu dan bapak lagi sampai kami pulang ke rumah.

Mungkin memang bukan rezeki-ku.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar