Sepuluh hari sudah berlalu. Ibu dan bapak sudah
menyelesaikan ibadah umroh mereka. Sesuai jadwal yang dibagikan oleh panitia,
insyaallah pesawatnya akan tiba di Jakarta jam 6 sore. Maka aku harus
memastikan diri sudah ada di Soetta sebelum waktu itu.
Aku mengambil penerbangan di hari yang sama.
Sampai di Soetta jam 4 lebih, setengah 5 sorean. Aku masih sempat makan, bahkan
menunggu cukup lama sebelum ibu dan bapak keluar setelah mengambil
barang-barang mereka.
Rencana awalnya adalah ibu dan bapak mau ke
tempat si agent travel ini. Atas permintaan beliau. Tapi karena aku
mengantisipasi kejadian ketika berangkat, kuputuskan untuk booking hotel di
tempat yang kemarin. Cuma bisa 1 hari karena hari berikutnya kamar tidak
tersedia, sudah full booking. Ya sudahlah, jaga-jaga ini.
Kemudian drama itu dimulai. Ternyata tante nik
itu sudah sewa mobil, biar ibu dan bapak bisa nginep rumahnya. Tapi ternyata
ibu dan bapak tidak mau. Kenapa? Mereka ga enak di rumah orang. Aku bangetlah
ya.
Akhirnya setelah mengarungi jalanan Jakarta yang
macet karena udah mau weekend, dianterinlah kami bertiga kembali ke hotel, dan
langsung tidur. Aku ngerti banget seberapa capeknya ibu dan bapak.
Besok paginya, mereka niatnya mau ke tanah
abang. Jalan-jalan. Dan drama selanjutnya terjadi. Pas mau balik, aku baru
sadar kalau hp-ku ga ada. Hp yang baru aku beli sebulan yang lalu, yang ku
pakai untuk memesan grab pas berangkat. Entah kenapa aku yakin hp-nya
ketinggalan di mobil grab,tapi menurut pengakuan supir grab-nya ga ada.
Aku mau marah, tapi inget kalau aku ga boleh
panic depan ibu dan bapak. Mereka lebih ga tahu caranya balik kalau hp-ku ga
ada. Untungnya aku masih punya 1 hp lagi, jadi masih bisa pesan grab car yang
lain. Masalahnya tidak pernah dibahas oleh ibu dan bapak lagi sampai kami
pulang ke rumah.
Mungkin memang bukan rezeki-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar