iklan

Sabtu, 17 September 2022

Budget backpacker ke Sumbar

 


Sebelum pindah ke cerita backpackeran selanjutnya, aku sebaiknya ngebahas budget yang aku keluarkan selama dari Jakarta sampai ke Sumbar. Kalau ada yang ngikutin ceritaku, jadi di Sumbar, aku dan Gita ke 3 kota. Yaitu Padang, Bukittinggi dan Batusangkar.

Here we go...

Harga tiketnya seperti sudah ku bahas di part 1, dari tempatku ke Jakarta, menggunakan Lion, aku dapat di harga Rp Rp 1.419.644 (Satu juta empat ratus sembilan belas ribu enam ratus empat puluh empat rupiah) dan dari Jakarta ke Padang dengan Super Air Jet, aku dan Gita dapat seharga Rp 605.591 (Enam ratus lima ribu lima ratus Sembilan puluh satu rupiah). Jadi total untuk tiket pergi yang aku keluarkan adalah Rp 2.025.235 (Dua juta dua puluh lima ribu dua ratus tiga puluh lima rupiah).

Ingat kan kalau budget backpackeranku itu sekitar Rp 7.000.000,- (tujuh juta rupiah)  kalau dengan perkiraan harga segitu, untuk pulang lagi, berarti aku punya budget lumayan besar untuk hotel dan makan.

Berangkat dari hal itu, maka mulailah aku nyari hotel, yang sedikit lebih mahal dari biasanya. Karena pertimbangan aku juga bakalan share cost dengan Gita. Jadi budgetnya akan berlebih. Yang tidak pernah aku duga adalah harga tiket melambung tinggi. Sementara kami berdua sama sekali belum beli tiket pulang. Untuk detail harganya nanti saja ku ceritakan di budget untuk kota selanjutnya. Aku cuma akan fokus di pengeluaran untuk Sumbar saja di cerita kali ini.

Seperti sudah diceritakan di part 1, kalau aku ngambil hotel ibis budget yang dekat dengan bandara. Biar dekat untuk penerbangan pagi. Dan aku tidak mengambil yang single, karena Gita bakalan ikut nginep juga. Aku dapat di harga Rpn303.875 (tiga ratus tiga ribu delapan ratus tujuh puluh lima rupiah).

Dari bandara ke hotel, aku pake Grab bandara, dan karena aku suka obrolan sama bapak supirnya, aku bayar ongkosnya Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah), sebenarnya harganya tidak sampai begitu. Kalau aku tidak salah ingat sekitar Rp 80.000,-an (delapan puluh ribuan) saja, sisanya itu tip.

Untuk makan malam sendiri aku minta bawain Gita yang kebetulan masih keluar makan sama temen kantornya. Jadi aku nitip wingston, harganya Rp 70.500,- (tujuh puluh ribu lima ratus rupiah).

Jadi untuk total hari pertama, aku menghabiskan uang sebesar Rp 2.195.735,- (dua juta seratus Sembilan puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh lima rupiah). Semoga hari kedua tidak menghabiskan uang jauh lebih banyak dari itu.

 

NEXT...

Hari ke-2 (menuju Padang)

Karena aku lupa bawa air mineral gratisan dari hotel, terpaksa beli air mineral di bandara, yang harganya lumayan banget Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Kemudian tiket kereta BIM-Padang Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) juga. Makan siang dendeng dan teh hangat, sekali nambah nasi bayarnya Rp 29.000 (dua puluh sembilan ribu rupiah).

Sewa motor Rp 80.000,- (delapan puluh ribu rupiah) dan bensin Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) karena dibagi berdua, jadi setiap orang jadi Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).

Tiket masuk museum Adityawarman Rp 5.000,- (lima ribu rupiah). Beli Gelato Rp 17.000,- (tujuh belas ribu rupiah) dan es durian Rp 39.000,- (tiga puluh sembilan ribu rupiah)

Tiket pantai air manis Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) dan sewa ATV Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), lagi-lagi dibagi 2 orang, jadi masing-masing Rp 37.500,- (tiga puluh tujuh ribu lima ratus rupiah).

Aku sempat beli kerupuk di Pantai Padang seharga Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) kemudian makan malamnya roti cane dan jeruk hangat seharga Rp 23.000,- (dua puluh tiga ribu rupiah). Plus makan sate padang Rp 27.000,- (dua puluh tujuh ribu rupiah).

Hotel sendiri kami mengambil yang Amaris padang dengan harga Rp 360.238,- (tiga ratus enam puluh ribu dua ratus tiga puluh delapan rupiah) dibagi dua, jadi per-orangnya Rp 180.000,- (Seratus delapan puluh ribu rupiah)

Jadi total pengeluaran untuk hari ke-2 adalah Rp 404.500 (empat ratus empat ribu lima ratus rupiah)

 

Hari ke-3 (Padang-Bukittinggi)

Travel dari Padang ke Bukittinggi Rp 50.000,-/ orang. Makan siangnya nasi kapau dengan rendang ayam dan jeruk hangat Rp 49.000,- (empat puluh sembilan ribu rupiah) dan sempat beli buah seharga Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).

Grab dari rumah kelahiran bung hatta ke kebun binatang-nya Rp 17.000,- (tujuh belas ribu rupiah) dan ingat kalau kami sempat kesasar pulangnya. Nah ongkosnya sama juga. Jadi tiap orang bayarnya Rp 17.000,- (tujuh belas ribu rupiah). Ah iya lupa, tiket masuk kebun binatangnya Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah).

Sedikit intermezzo, aku lupa tulis ini di blognya. Di kebun binatang ini ada dua ekor gajah, tapi..sayang banget salah satu kaki belakang dua gajahnya dirantai besi, jadi mereka sama sekali tidak bisa jalan. Dan tahu tidak apa yang kedua gajah itu lakukan, mereka berdua jalan maju dan mundur di tempat, hanya agar kaki mereka tetap bergerak.

Jujur aku sudah banyak ke kebun binatang, dan Gajah ditempat ini adalah yang paling kasihan. Kenapa tidak dibiarkan bebas saja sih di kandangnya yang sempit itu. Kayaknya mereka tidak akan mencelakai orang deh. Atau biarin aja dia di habitat aslinya.

Lanjutt... aku kan dan Gita sempat nongkrong di caffe atas hotel kami. Ah, bener.. aku belum bilang harga yang kami dapatkan untuk hotel kami, di Grand Gallery Bukittinggi untuk 2 malam seharga Rp 840.745,- (delapan ratus empat puluh ribu tujuh ratus empat puluh lima rupiah). Jadi tiap orangnya Rp 420.000,- (empat ratus dua puluh ribu rupiah).

Di caffe ini aku pesan lemon tea seharga Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah). Sempat laundry juga Rp 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah), makan malamnya ayam pop Rp 45.000,- dan beli air mineral literan seharga Rp 7.000,- (tujuh ribu rupiah).

Ah iya, sewa motornya.. karena sehari setengah jadi sewanya Rp 130.000,- (seratus tiga puluh ribu rupiah) dan ngisi bensinya Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).  Dibagi 2, jadi per orangnya Rp 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah).

Jadi total pengeluaran untuk hari ke-3 di bukittinggi adalah Rp 743.000,- (tujuh ratus empat puluh tiga ribu rupiah).

 

Hari ke 4 (Batusangkar)

Tiket masuk istana Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah), sewa sepeda Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah), makan siangnya itiak lado mudo Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah), durennya Rp 35.000,- (tiga puluh lima ribu dibagi 2, jadi tiap orang Rp 17.500,- (tujuh belas ribu lima ratus rupiah), beli kopi kawa daun dan gorengan Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), oleh-oleh kopi kawa daun dan sanjai Rp 90.000,- (sembilan puluh ribu rupiah), dan makan malamnya nasi kapau lagi seharga Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) nambah nasi sekali dan teh hangat.

Jadi total yang aku keluarkan untuk hari ke-4 adalah sebesar Rp 112.500 (seratus dua belas ribu lima ratus rupiah).

 

Untuk total 4 hari dari rumah ke Jakarta, kemudia Padang, Bukittinggi dan Batusangkar. Total aku menghabiskan Rp 3.455.735,- (tiga juga empat ratus lima puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh lima rupiah). Sudah setengah budget liburan. Padahal belum beli tiket pulang, dan aku masih 3 hari di Pekanbaru, sehari di Jakarta, dan sehari di Makassar. Udahlah, sepertinya aku bakalan ngeluarin uang lebih untuk backpackeran kali ini.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar