Pagi tiba..
Pagi banget malahan.. abis subuh, aku dan Gita langsung jalan kaki
menuju ke daerah Jam Gadang. Dan itu adalah keputusan paling baik. Suasananya
enaakkk banget. Pemandangan pagi-nya luar biasaaa indah.
Petugas kebersihan yang sibuk membersihkan sekitaran Jam Gadang yang
semalam rame banget. Penjaja makanan ringan yang menawarkan menu sarapan,
penjaja minuman hangat yang menawarkan kopi, langit yang mulai berubah dari
hitam pekat ke terang dengan warna lembayung mengintip. Ah... aku benar-benar suka
sekali pagi itu.
Setelah merasa cukup menikmati jam gadang yang dikiiiitttt sekali orang,
dan suasana-nya bagus sekali, kami balik ke hotel untuk sarapan, kemudian
siap-siap menuju Batu Sangkar, ke Istana Basa Pagaruyung.
Jarak dari hotel ke Istana-nya lumayan jauh. Sejam lebih. Tapi beneran
bakalan terbayarkan begitu sampai di kompleks istana-nya. Baguuuussss sekali.
Tapi sayang waktu kami kesini, di depannya lagi ada tenda abis 17-an, jadi
sedikit menghalangi bangunan istana-nya.
Pas masuk, aku dan Gita langsung menyewa sepeda. Kami sempat nanya
apakah bisa bermain di depan istana, dan katanya bisa. Tapi ini jelas keputusan
yang salah, kami berdua ditegor pake toa istana. Tidak bisa main sepeda di
halamannya. Jadi jangan di tiru ya man-teman.
Lanjuttt...
Kami masuk ke dalam istananya. Ini nanti lepas sepatu ya. Ada
bapak-bapak yang akan mengamankan sepatu kita ke dalam tas kresek dan di ambil
di pintu keluar istana-nya. Nanti ngasih sumbangan ya buat penjagaan sepatunya
ya.
Istana-nya ada 3 lantai. Dan jujur bagusssss sekaliiiii. Kalian wajib
banget sih datang kesini kalau kebetulan backpackeran ke Sumatera Barat juga.
Sedikit informasi, kalau kamu ingin berfoto dengan pakaian adat. di lantai bawah istana-nya ada tempat sewa baju-nya. Tapi maaf aku ga tahu kisaran harga-nya karena udah keburu kesel sama panas-nya. Asli panas banget di kompleks istana itu. Entah karena baru habis hujan atau apa. Tapi panasnya membuat kesal.
Setelah dari istana. Kami nyari makan. Makannya nyari Itiak Lado Hijau.
Enaaaaakkkkk asliii.. Aku sekali lagi nambah tentu saja. Makan enak itu harus
nambah. Apalagi pemandangannya sawah. Makin lahap lah makannya.
Perut kenyang, lanjut lagi menuju jalan pulang. Tapi mampir lagi buat
nyobain kopi kawa daun. Terus tiba-tiba ngide banget buat jadiin kopi ini
sebagai oleh-oleh. Inget kan kalau aku tuh oleh-olehnya selalu kopi. Dan sejauh
ini di Sumbar, ini kopi yang unik karena kopi-nya bukan dari biji kopi tapi
dari daun.
Ada 2 jenis kopi kawa daun, yang Ori dan yang susu. Kalau yang Ori itu
dibandrol Rp 5.000,-/ gelas, dan Rp 6.000,-/ gelas untuk yang kopi susu. Tapi
Kami sama-sama jauh lebih suka yang Ori. Yang susu tuh udah ga berasa kopinya
sama sekali. Kayak susu doang.
Udah nih. Mampir makan, mampir ngopi, ternyata masih ada mampir
selanjutnya. Mampir makan duren pinggir jalan. Menurutku Durennya murah
bangettttt, Rp 35.000,- doang. Padahal di tempatku mana mungkin dapat harga
segitu untuk ukuran yang kami pilih.
Enaknya juga, udah di belah kan duriannya. Gratis air minum juga. Aku
Cuma mikir, ini apa kabar perutku. Dah makan itik lado muda nambah 3 kali,
minum kopi dan gorengan, makan durian lagi. Semoga dia aman-aman saja sampai
kami pulang hotel nanti.
Oh iya, durian ini tidak bisa dibawa pulang ya. Rata-rata hotel di
Sumbar, tidak mengizinkan tamu-nya untuk membawa Duren ke dalam kamar. Padahal
Duren mah muraaaaahhhh bangettttt di Sumbar. Keinginan bawa balik ke hotel itu
pasti selalu ada. Malah pernah aku lihat, di depan hotel ada yang jualan
durian. Nah tamunya tuh makan pinggir jalan depan hotelnya pas.
Udah 3 kali mampir nih. Kemana kami selanjutnya? Ngarai Sianok. Salah
satu tempat yang dekat dengan hotel. Tapi sayangnya begitu kami sampai disini,
hujaaaaaannnnnnn gedeeee. Jadilah kami masih nungguin hujan reda dulu. Dan
sayangnya hujannya agak lama, jadi kami sudah tidak sempat punya waktu untuk
singgah ke Goa Jepang, dan langsung pulang ke Hotel.
Kami baru keluar lagi untuk nyari oleh-oleh dan makan malam. Aku kali
ini ikutan beli juga. Penasaran aku sama Sanjai, jadi aku beli. Oh iya, kali
ini kami makan nasi kapau lagi. Tapi bukan yang di Nasi Kapau Linda, di
sebelahnya yang tidak rame itu. Tapi dasar introvert, aku merasa lebih nyaman
disitu, dan sekali lagi nambah sekali nasi-nya. Juga menurutku menunya lebih
enak yang disitu.
Pulangnya kami packing lagi. Besok kami bakalan menempuh perjalanan 8
jam menuju Pekanbaru. Dan disini kami mulai khawatir kalau kopi kawa daun yang
kami bawa ini, kira-kira bakalan aman ga ya di bandara. Diizinin di bawa ga ya.
Takut dikira apaan. Maka dengan bismillah, kami membagi si daun kopi ini. Biar
kami bisa membagi beban kalau ternyata kenapa-kenapa di bandara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar