Hari kedua di Pekanbaru. Masih tidak tahu harus melakukan apa dan
kemana. Kami berdua memang tidak merencanakan melakukan apa-apa di Pekanbaru
selain ke tempatnya Tri. Masalahnya adalah kami tidak jadi pergi,karena jujur
tenaga kami sudah sangat terkuras setelah perjalanan panjang kemarin. Selain
itu, kami tidak siap kalau harus naik mobil dengan supir Sumatera lagi.
Karena kemarin kami sudah ketemu sewa motor, jadi.. yang kami lakukan
adalah mengambil motor tersebut setelah sarapan. Harganya Oke, tapi tidak
helm-nya. Helm full face dua-duanya. Yaallah, seumur-umur aku naik motor, baru
kali itu aku pake helm full face. Kok bisa? Bisa bisa aja, soalnya itu memang
bukan tempat penyewaan motor. Itu tuh motor punya kenalan Gita. Jadi aku ga
bakalan ngasih nomernya ya. Kecuali kalau kamu pengen keliling Pekanbaru pake
helm full face.
Gita aja sampe harus tukar helm punya orang hotel karena emang ga nyaman
sama sekali untuk pake helm full face itu. Berasa mau touring. Padahal motonya
matic.
Motor sudah beres, waktunya jalan-jalan. Karena kami udah nyari dan
tempat wisaata-nya tuh jauh-jauh banget. Jadi kami hanya akan ke-2 tempat saja.
Tempat pertama adalah Rainbow Hills.
Jujur ya, tempatnya biasa aja. Ini bisa dibilang mirip sama rumah Jomblo
di Kalimantan Selatan. Gersang, dan tidak ada apa-apa. Disini aku doang yang
foto. Gita ga mau sama sekali. Karena emang tidak sebagus foto di internet
emang tempatnya.
Pas kami disini, ada 1 mobil yang datang, tapi langsung balik. Kayaknya dia
berpikiran sama juga, kalau tidak ada yang menarik disitu. Tanahnya emang
berwarna-warni sih, tapi tidak sebagus itu.
Pindah ke tempat ke-2. Asia Heritage. Nah...ini tuh tempat wisata
buatan. Mirip kayak Jendela Dunia Tomohon, tapi ini level dewa. Baguuuussss tempatnya. Siapin kaki aja buat
keliling. Karena ada banyak tempat yang harus didatengin disini.
Harga tiket masuknya ada 2 macam, yang Rp 30.000,- sama yang Rp
50.000,-. Kami memilih yang Rp 50.000,-. Kami juga makan siang disini. Sempat
makan siang, sholat, neduh karena hujan. Lumayan lama kami disini sebelum balik
ke Hotel.
Ah aku juga sempat mencoba seluncuran rainbow yang terkenal itu. Tapi
mohon maaf, kayaknya introvert-ku sudah mendarah daging, aku sama sekali ga
mengeluarkan suara. Anteng bener. Padahal yang sebelum-sebelum aku hehoh-nya
minta ampun.
Istirahat sebentar di Hotel, kemudian keluar lagi buat nyari oleh-oleh.
Gita masih harus nambah oleh-olehnya, padahal di Bukittinggi kemarin dia beli
banyak sekali oleh-oleh. Aku tidak. Oleh-olehku sudah cukup. Juga oleh-olehnya
hanya kaos, aku sudah lama memutuskan untuk ga ngasih-ngasih kaos sebagai
oleh-oleh. Inget kan kalau oleh-olehku sudah pasti kopi.
Balik hotel lagi. Dan baru keluar untuk makan malam. Seperti cerita
kemarin, kami akan makan malam di Radar lagi. Nyobain nasi goreng dan kopi
talua. Dan emang bener nasi gorengnya enak. Kopi talua-nya apalagi. Kalau bisa
dijadiin oleh-oleh, kayaknya aku harus beliin buat bapak deh kopi talua ini.
Abis makan kami nyari kopi kimteng. tapi kami telat, tempatnya sudah
tutup. Kemalaman kami. Letaknya ada di dalam Plaza gitu. Lantai 2.
Karena tidak ketemu kopi kimteng, kami akhirnya jalan-jalan sebentar ke pertokaan dekat hotel dan pulang. Besok kami harus balikin motornya dan bersiap balik ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar