iklan

Sabtu, 12 November 2022

AlaFit: Sehari di Makassar

 


Aku sudah siap sejak jam 5, tapi masih sarapan di Alfa dulu. Memesan taksi online ke bandara, tujuannya Terminal 1. Tempatnya Super Air Jet. Masih banyak waktu.

Dan disinilah drama itu dimulai...

Karena aku pindah pesawat, maka aku harusnya dari Terminal 2. Sempat nunggu Shuttle bus, tapi disaranin porter bandara untuk naik sky train aja. Ya udah aku ikutin, toh masih banyak waktu ini.

Mulai antri di counter check in, dan drama berlangsung.

Antri di counter check in di bandara Soetta itu kan puanjaaanggg ya. Udah ngantri panjang-panjang, eh..aku dioper ke Counter 33. Aku ngantri di counter 29 awalnya. Di counter 33, disuruh ke counter 29 lagi. Dari counter 29, ke Counter 33 lagi, kemudian ke counter 35, balik ke counter 29 lagi kemudian disuruh ke counter CS.

Allahuakbar.. itu bolak balik counter satu ke counter yang lain tuh makan waktu, dan aku belum nyetak tiket. Astaga..padahal waktu check in udah tinggal 2 menit lagi. Tapi Alhamdulillah bisa.

Bayangin aja ya.. itu pagi-pagi aku lari-larian kesana kemari, biar bisa naik pesawat. Dan tahu lah gimana besarnya itu bandara Soetta. Bawa tas 3. Mantap jiwa. Pokoknya lari terus sampai akhirnya tiba di Gate. Itu aja langsung naik. Dan aku baru sadar 1 hal. Tiketku di upgrade. Aku dapat kursi bisnis. Entah ku mau nangis atau apa. Ini kalau aku beli tiket sendiri, sudah pasti tidak akan pernah terjadi.

Di kelas bisnis, kursinya jauh lebih nyaman. Aku dipinjemin headphone karena begitu naik aku langsung nyari film. Plus aku dapat makanan. Dan hal paling luar biasa yang aku alami hari itu adalah...aku yang pertama kali turun dari pesawat. Gila...gila...gila... sumpah ini perjalanan paling tidak bisa dilupakan, aku sampe lupa kalau tadi aku mau nangis karena mikir ga bisa naik pesawat.




Lanjuttttt...

Tibalah aku di Makassar...Bandara Sultan Hassanudin...

Langsung keluar bandara, nyari in drive di luar. Nunggu di parkiran. Dan aku melakukan kesalahan ketika ada yang nanya, supir taksi online yang mungkin kerjasama sama bandaranya. Aku bilang aja aku pesan in drive, karena ku pikir udah di parkiran kan. Udah bukan di gedung bandara-nya. Eh ternyata ga boleh, jadilah si supir taksi in drive aku dipalakin. Aku yang bayar sih, diminta Rp 10.000,-, tapi kebetulan aku ga punya duit Rp 10.000,- adanya Rp 20.000,- jadi itu yang aku kasih.

Dianterinlah aku ke Whiz Prime Hotel, tarifnya Rp 83.000,-. Whiz Prime sendiri aku booking jauh-jauh hari, dengan tarif tiga ratusan, aku lupa tepatnya, dan lebih lagi ga ada di catatanku sama sekali. Tapi lagi-lagi aku datang agak pagian. Jadi nunggu dulu, tapi ga gitu lama sih, kayaknya setengah jam.

Naik ke kamar dan istirahat sebentar. Naroh barang. Dan siap menjelajah Makassar.



Tempat pertama yang ku datangi adalah... Museum Makassar. Ini dekatttt sekali dengan hotel. Jadi aku jalan kaki. Museumnya biasa aja, tidak banyak hal menarik di tempat ini. Tapi informatif. Dan agak membingungkan alurnya. Tapi seru sih.




Setelah keliling museum aku pulang lagi ke hotel. Tapi sempat mampir beli es kopi durian. Enak banget sumpah. Mana murah pula, Cuma Rp 10.000,-.

Sorean aku keluar jalan-jalan lagi. Masih jalan kaki, ke Benteng Roterdam, yang akhirnya bisa aku kelilingi semuanya. Dan masih tidak bisa masuk. Kayaknya kalau mau masuk harus sekalian sama sewa guide-nya. Aku sepertinya tidak seniat itu lihat penjara deh. Iya, kan konon kabarnya isi Benteng Rotterdam ini, ya penjara.





Lanjut lagi... Kemana? Pantai Losari dong. Sunsetan dan ke tujuan utama aku masih mampir dulu di Makassar, apalagi kalau bukan Mesjid kubah 99. Aku menyeberang pake bebek, sewanya Rp 10.000,-/orang. Biasanya mereka nunggu agak penuh dulu, atau rombongan biar tidak rugi. Tapi sepertinya keberuntunganku masih ada, jadinya aku bisa naik bebek sendirian, dan Cuma bayar Rp 10.000,- aja. Aku sekalian magriban di masjid ini.

Masjidnya sendiri menurutku bagusssss banget. Tapi belum beres keseluruhan, tempat wudhu cewek belum beres, dan nurun ke bawah banget. jadi lumayan. Tapi overall, masjid ini bagusss sekali.




Udah lihat Masjid Raya Sumatera Utara, dikasih juga kesempatan ngelihat masjid 99 kubah, bisa ngerasain rasanya naik pesawat kelas bisnis. Emang backpackerku tahun ini, luar biasa sekali.

Dari Mesjid 99 kubah, aku langsung menuju Palubasa Serigala. Menu makan malamku. Aku males nyari yang baru, juga aku butuh makan daging. Makan siangku tadi udah lama banget. Aku harus mengenyangkan perut ini biar bisa tidur nyenyak. Besok liburanku sudah selesai.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar