iklan

Kamis, 30 November 2023

Backpacker ke Penang #2


Hari ke-2 di Penang.

Karena selama beberapa hari berturut-turut kami tidurnya hampir pagi, seharian kesana kemari dengan ransel yang lumayan berat, jadinya hari itu kami akhirnya baru bangun mendekati waktu check out, tidak jadi masalah. Toh nantinya di hostel selanjutnya kami harus nunggu waktu check in lagi.

Kami memang butuh sekali istirahat dengan baik. Setelah di Medan, tiap hari di perjalanan. Nyampe Malaysia tengah malam, paginya udah jalan, nyampe tengah malam lagi di Penang. Jelas badan kami butuh istirahat yang baik.

Selagi menunggu waktu check in, kami ke tempat laundry dulu. Aku sih yang pengen laundry, karena emang harus nyuci karena aku sudah ga punya baju bersih lagi. Kali ini aku tidak punya masalah dengan laundry-nya. Harga oke, dan waktu ngambilnya juga oke.

Abis masukin pakaian ke tempat laundry, kami balik ke hostel dan makan siang disitu. Lumayan, setelah ga sarapan, kami ketemu menu yang enak bangettt. Kami pesan butter chicken with steamed rice. Per porsinya 15RM, dan aku minum jus juga seharga 10RM, pelayanannya bagus sekali. Pas aku minta air, dikasih air es yang ada jeruknya, padahal sebelum itu aku udah dikasih compliment segelas kopi hangat. Jadilah menu minumku siang itu bervariasi sekali. Jus jeruk, kopi hitam, dan air es dengan jeruk. Untung aja perut aku dari pagi belum ada isi apa-apa. Tapi serius nasi ayamnya enakkkk sekaliiiii.


Pas udah waktunya check in, tinggal ngesot aja. Haha. Aku dapat kamar berbeda dengan ririn, udah minta dikasih room yang sama, tapi katanya ga boleh. Harus sesuai kode bookingnya. Ya sudahlah ya.

Jadi satu kamar tuh isinya 4 bed. Mirip kamar kami semalam, bedanya ini ada isinya. Juga kamar ini jauh lebih nyaman. Aku dapat kamar atas. Kamar mandinya luar. Ririn juga dapat tempat tidur atas, tapi di ruangan yang berbeda. Masih selantai juga.

Sedikit cerita, kenapa aku akhirnya ke penang lagi. Alasannya gara-gara aku pengen nyobain dorm yang ga ada tirai-nya. Dan kebetulan hostel ini harganya Cuma Rp 175.000,- untuk 2 malam dan dapat sarapan. Jadilah aku ngambil ini pas pertama kali beli tiket ke medan. Emang udah aku rencanain bakalan ke penang ya, jadi ga ujug-ujug.

Awalnya sih enak-enak aja. Tapi… aku sampai kepada kesimpulan kalau aku tidak akan pernah mencoba dorm tanpa tirai lagi. Aku ternyata tidak se-sosial itu. Jadi ada teman satu kamarku yang ramahnya ga ketulungan. Jujur akhirnya aku capek banget karena hanya dalam waktu 2 hari aku tahu banyak sekali detail hidupnya. Aku ga sekuat itu ternyata.

Setelah seharian jalan, meski kadang tidurnya Cuma 2-3 jam, aku oke oke saja. Tapi setelah seharian jalan, terus diajakin ngobrol banyak hal soal yang sebenarnya tidak perlu aku tahu, rasanya fisik dan mentalku benar-benar capek double.

Lain kali aku ambil dorm yang ada tirai-nya aja, biar urusan aku dengan sesama penghuni hanya sapa-sapaan pas ketemu. Itu aja. Ga usah lebih.

Oke kita balik ke topiknya. Setelah naro barang di locker. Kami berdua siap-siap. Tujuannya mau keliling keliling dekat-dekat sini saja, karena mulainya udah sore juga ya dan mau sedikit santai dengan jalan kaki. Besok baru mulai lebih pagi, dan ngambil lebih jauh.












Jadi kami mulai dari yang paling dekat dengan penginapan yaitu Armenian street, St. George Chruch, Fort Cornwalls, kemudian mulai tanpa tujuan, pokoknya jalan kaki, kalau ketemu bangunan unik nan cantik, mampir foto. Kalau ketemu street art, foto lagi. Sampai akhirnya malam terus bingung mau makan dimana. Semua terlihat enak di semua street food yang kami datangi, masalahnya adalah itu halal atau tidak.

Pada akhirnya yang kami makan adalah burger. Benar-benar pilihan terakhir daripada ga ada isi perut sama sekali. Pulangnya langsung beberes, dan siap-siap tidur. Besok kami mau mulai sejak pagi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar