Hari ke-2 di Penang.
Karena
selama beberapa hari berturut-turut kami tidurnya hampir pagi, seharian kesana
kemari dengan ransel yang lumayan berat, jadinya hari itu kami akhirnya baru
bangun mendekati waktu check out, tidak jadi masalah. Toh nantinya di hostel
selanjutnya kami harus nunggu waktu check in lagi.
Kami
memang butuh sekali istirahat dengan baik. Setelah di Medan, tiap hari di
perjalanan. Nyampe Malaysia tengah malam, paginya udah jalan, nyampe tengah
malam lagi di Penang. Jelas badan kami butuh istirahat yang baik.
Selagi
menunggu waktu check in, kami ke tempat laundry dulu. Aku sih yang pengen
laundry, karena emang harus nyuci karena aku sudah ga punya baju bersih lagi. Kali
ini aku tidak punya masalah dengan laundry-nya. Harga oke, dan waktu ngambilnya
juga oke.
Abis
masukin pakaian ke tempat laundry, kami balik ke hostel dan makan siang disitu.
Lumayan, setelah ga sarapan, kami ketemu menu yang enak bangettt. Kami pesan
butter chicken with steamed rice. Per porsinya 15RM, dan aku minum jus juga
seharga 10RM, pelayanannya bagus sekali. Pas aku minta air, dikasih air es yang
ada jeruknya, padahal sebelum itu aku udah dikasih compliment segelas kopi
hangat. Jadilah menu minumku siang itu bervariasi sekali. Jus jeruk, kopi
hitam, dan air es dengan jeruk. Untung aja perut aku dari pagi belum ada isi
apa-apa. Tapi serius nasi ayamnya enakkkk sekaliiiii.
Pas
udah waktunya check in, tinggal ngesot aja. Haha. Aku dapat kamar berbeda
dengan ririn, udah minta dikasih room yang sama, tapi katanya ga boleh. Harus
sesuai kode bookingnya. Ya sudahlah ya.
Jadi
satu kamar tuh isinya 4 bed. Mirip kamar kami semalam, bedanya ini ada isinya.
Juga kamar ini jauh lebih nyaman. Aku dapat kamar atas. Kamar mandinya luar.
Ririn juga dapat tempat tidur atas, tapi di ruangan yang berbeda. Masih
selantai juga.
Sedikit
cerita, kenapa aku akhirnya ke penang lagi. Alasannya gara-gara aku pengen
nyobain dorm yang ga ada tirai-nya. Dan kebetulan hostel ini harganya Cuma Rp
175.000,- untuk 2 malam dan dapat sarapan. Jadilah aku ngambil ini pas pertama
kali beli tiket ke medan. Emang udah aku rencanain bakalan ke penang ya, jadi
ga ujug-ujug.
Awalnya
sih enak-enak aja. Tapi… aku sampai kepada kesimpulan kalau aku tidak akan
pernah mencoba dorm tanpa tirai lagi. Aku ternyata tidak se-sosial itu. Jadi
ada teman satu kamarku yang ramahnya ga ketulungan. Jujur akhirnya aku capek
banget karena hanya dalam waktu 2 hari aku tahu banyak sekali detail hidupnya. Aku
ga sekuat itu ternyata.
Setelah
seharian jalan, meski kadang tidurnya Cuma 2-3 jam, aku oke oke saja. Tapi
setelah seharian jalan, terus diajakin ngobrol banyak hal soal yang sebenarnya
tidak perlu aku tahu, rasanya fisik dan mentalku benar-benar capek double.
Lain
kali aku ambil dorm yang ada tirai-nya aja, biar urusan aku dengan sesama
penghuni hanya sapa-sapaan pas ketemu. Itu aja. Ga usah lebih.
Oke
kita balik ke topiknya. Setelah naro barang di locker. Kami berdua siap-siap.
Tujuannya mau keliling keliling dekat-dekat sini saja, karena mulainya udah
sore juga ya dan mau sedikit santai dengan jalan kaki. Besok baru mulai lebih
pagi, dan ngambil lebih jauh.
Jadi
kami mulai dari yang paling dekat dengan penginapan yaitu Armenian street, St.
George Chruch, Fort Cornwalls, kemudian mulai tanpa tujuan, pokoknya jalan
kaki, kalau ketemu bangunan unik nan cantik, mampir foto. Kalau ketemu street
art, foto lagi. Sampai akhirnya malam terus bingung mau makan dimana. Semua
terlihat enak di semua street food yang kami datangi, masalahnya adalah itu
halal atau tidak.
Pada
akhirnya yang kami makan adalah burger. Benar-benar pilihan terakhir daripada
ga ada isi perut sama sekali. Pulangnya langsung beberes, dan siap-siap tidur.
Besok kami mau mulai sejak pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar