Hari
ketiga di Penang.
Kali
ini kami mulai lebih pagi. Sarapan dulu sama penghuni hostel yang lain di lobby
hotel yang juga adalah café tempat kami makan siang kemarin. Menunya standart,
roti dengan satu jenis selai, dan buah semangka. Minumnya teh atau kopi.
Aku
sempat bilang ke ibu-nya kalau persediaan tehnya habis, tapi sama ibu-nya malah
di bilang, teh di Indonesia sama di Malaysia tuh beda. Lah apa urusannya coba,
aku cuma bilang pot teh-nya abis, ada beberapa penghuni lain yang mau teh tapi
habis. Aku juga ga gitu peduli ada beda antara teh Malaysia dan teh di
Indonesia.
Abis
sarapan kami langsung memesan grab. Seperti kataku di tulisan sebelum ini,
kemarin kami sudah explore yang dekat-dekat dengan jalan kaki, jadi hari ini
mau yang jauh-jauh sekalian. Tujuan pertama kami adalah Kuil Kek Loh Sie.
Lumayan jauh juga perjalannya, tapi ongkosnya murah Cuma 12RM, ditambah dibagi
2 kan, aku sama Ririn. Jadi lebih murah lagi.
Jadi
Kuil kek Loh sie ini berada di ketinggian. Kita bisa menikmati bagian bawah
yang isinya kuil-kuil. Kalau mau ke Pagoda sama ke patung Dewi Kwan Im-nya kudu
naik ke atas lagi. Nah aku pengen naik ke atas, via kereta. Tapi karena hujan,
ga bisa. Kayaknya terlalu beresiko, karena keretanya tuh bakalan jalan di
jalanan yang curam gitu. Naik, dan miring. Jadi pake travel yang bawa mobilnya
biksu biksu di kuil itu, tarifnya sama kayak naik kereta yaitu 6RM/ orang.
Aku
menyarankan untuk wajib naik ke atas sih. Pemandangan dan suasana yang
disajikan di atas jauh lebih bagus daripada di bawah. Semisal kamu mau naik ke
atas dan ga pengen ngeluarin duit, bisa-bisa aja sih jalan kaki. Tapi pas aku
kesana hujannya deraaasss sekali. Aku untungnya bawa payung, jadi aman. Tapi
disekitaran situ jualan mantel hujan kok kalau misalnya kamu butuh. Aku agak
lupa harganya. Tapi murah seingatku.
Habis
dari situ, kami memutuskan untuk ke Penang Hill. Ke bukit bendera. Naik grab
lagi. Nah, ini kami sedikit bermasalah. Si taksinya ga mau naik ke atas. Dia
nunggu di bawah, masalahnya ke bawah tuh lumayan jauh, dannnn hujan. Ya kali
kami harus turun ke bawah hujan-hujanan. Akhirnya kami kena denda 3RM. Serius
aku ga tahu kalau dalam waktu beberapa menit gitu kita ga muncul di tiitk
jemputnya, otomatis ke cancel dan kita kena denda. Lah, kan si bapaknya yang
kagak mau naik ke atas.
Akhirnya
aku nyoba pake grab punyaku (biasanya pake grab di hp-nya Ririn) dan kali ini
ga pake nanya, si bapaknya ngejemput kami di kompleks kuilnya. Pergilah kami
akhirnya ke Penang Hills. Ngapain? Jujur aku cuma pengen nyobain si kereta
funicular-nya. Funicular nih mengingatkanku ke novel funiculi funicula. Aku ga
tahu ada hubungannya atau tidak. Aku sempat nyari kenapa namanya funicular tapi
ga muncul-muncul.
Asli,
worth it sih ngeluarin 30RM buat ngarasain naik kereta dengan jalan naik ke
atas bukit, kemudian turun bukit pas hujan-hujan. Asliii.. kalian kalo ke
Penang. Wajib nyobain kereta ini juga.
Intermezzo
dikit, aku nih sering kali dapat pengalaman pas hujan. Waktu bamboo rafting di
Laksado, hujan.. Ini naik kereta funicular juga hujan.
Oke,
lanjut lagi…
Di
atas bukitnya tuh, sebenarnya banyak tempat buat didatengin. Tapi aku dan Ririn
rada males explore-nya pas hujan-hujan dan berkabut. Jadi kami hanya ke bukit
bendera sebentar setelah nyobain makanan disitu. Aku makan laksa. Paling
juaranya sih kayaknya nyoba es-nya. Banyak betul pilihannya, mana menggoda
semua, sayang banget aku kesananya pas hujan. Jadi aku butuhnya yang
hangat-hangat dan berkuah bukannya es.
Beres
dari penang hills, kami pulang ke penginapan. Cuaca udah mulai cerah lagi. Tapi
kami butuh istirahat dikit, kayak ngantuk banget. Entah karena cuaca atau
karena kami habis dari bukit-bukit gitu.
Nyampe
hostel aku ga tidur sih, rebahan aja, terus sekitar setengah jam kemudian aku
keluar buat ngambil laundry-an aku. Akhirnya aku punya pakaian bersih juga.
Habis itu, siap-siap. Tujuannya jauh lagi. Mau ke masjid terapung. Tapi ga naik
taksi online. Kami naik bus. Biayanya Cuma 2RM. Jadi tinggal tunggu aja busnya
di halte, naik terus bilang ke bapak supirnya mau kemana tujuannya. Nanti
dikasih tahu berapa yang harus dibayar, tapi pastiin kamu punya uang kecil ya.
Bapaknya ga punya waktu buat balikin duitmu, dan emang ga ada kembalian juga.
Perjalannya
lumayan jauh. Pas nyampe.. hmmm, agak b aja ya. Apalagi kalau kamu sudah melihat
mesjid terapung di Makassar. Tidak ada apa-apanya. Dan kebetulan pas aku
kesana, airnya lagi surut. Karena udah kecewa, kami sudah tidak ada niatan
untuk melanjutkan ke pantai batu feringginya dan memilih pulang. Tapi tidak
pulang hostel ya. Kami jalan-jalan dulu di komtar. Naik bus lagi.
Sempat
makan juga di sekitaran komtar. Beli oleh-oleh di mall. Kemudian pesan taksi
online balik ke hostel. Nah disini kami harus bayar si denda 3RM-nya itu. Gak
apa-apa ya. Buat pelajaran aja.
Besok
kami harus memastikan untuk ke Bee Hwa Café. Besok adalah hari terakhir kami di
Penang. Mau nyari oleh-oleh juga yang belum lengkap. Aku belum beli apa-apa
untuk orang rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar