iklan

Kamis, 07 Desember 2023

Backpacker ke Penang #3

 


Hari ketiga di Penang.

Kali ini kami mulai lebih pagi. Sarapan dulu sama penghuni hostel yang lain di lobby hotel yang juga adalah café tempat kami makan siang kemarin. Menunya standart, roti dengan satu jenis selai, dan buah semangka. Minumnya teh atau kopi.

Aku sempat bilang ke ibu-nya kalau persediaan tehnya habis, tapi sama ibu-nya malah di bilang, teh di Indonesia sama di Malaysia tuh beda. Lah apa urusannya coba, aku cuma bilang pot teh-nya abis, ada beberapa penghuni lain yang mau teh tapi habis. Aku juga ga gitu peduli ada beda antara teh Malaysia dan teh di Indonesia.

Abis sarapan kami langsung memesan grab. Seperti kataku di tulisan sebelum ini, kemarin kami sudah explore yang dekat-dekat dengan jalan kaki, jadi hari ini mau yang jauh-jauh sekalian. Tujuan pertama kami adalah Kuil Kek Loh Sie. Lumayan jauh juga perjalannya, tapi ongkosnya murah Cuma 12RM, ditambah dibagi 2 kan, aku sama Ririn. Jadi lebih murah lagi.

Jadi Kuil kek Loh sie ini berada di ketinggian. Kita bisa menikmati bagian bawah yang isinya kuil-kuil. Kalau mau ke Pagoda sama ke patung Dewi Kwan Im-nya kudu naik ke atas lagi. Nah aku pengen naik ke atas, via kereta. Tapi karena hujan, ga bisa. Kayaknya terlalu beresiko, karena keretanya tuh bakalan jalan di jalanan yang curam gitu. Naik, dan miring. Jadi pake travel yang bawa mobilnya biksu biksu di kuil itu, tarifnya sama kayak naik kereta yaitu 6RM/ orang.

Aku menyarankan untuk wajib naik ke atas sih. Pemandangan dan suasana yang disajikan di atas jauh lebih bagus daripada di bawah. Semisal kamu mau naik ke atas dan ga pengen ngeluarin duit, bisa-bisa aja sih jalan kaki. Tapi pas aku kesana hujannya deraaasss sekali. Aku untungnya bawa payung, jadi aman. Tapi disekitaran situ jualan mantel hujan kok kalau misalnya kamu butuh. Aku agak lupa harganya. Tapi murah seingatku.







Habis dari situ, kami memutuskan untuk ke Penang Hill. Ke bukit bendera. Naik grab lagi. Nah, ini kami sedikit bermasalah. Si taksinya ga mau naik ke atas. Dia nunggu di bawah, masalahnya ke bawah tuh lumayan jauh, dannnn hujan. Ya kali kami harus turun ke bawah hujan-hujanan. Akhirnya kami kena denda 3RM. Serius aku ga tahu kalau dalam waktu beberapa menit gitu kita ga muncul di tiitk jemputnya, otomatis ke cancel dan kita kena denda. Lah, kan si bapaknya yang kagak mau naik ke atas.

Akhirnya aku nyoba pake grab punyaku (biasanya pake grab di hp-nya Ririn) dan kali ini ga pake nanya, si bapaknya ngejemput kami di kompleks kuilnya. Pergilah kami akhirnya ke Penang Hills. Ngapain? Jujur aku cuma pengen nyobain si kereta funicular-nya. Funicular nih mengingatkanku ke novel funiculi funicula. Aku ga tahu ada hubungannya atau tidak. Aku sempat nyari kenapa namanya funicular tapi ga muncul-muncul.

Asli, worth it sih ngeluarin 30RM buat ngarasain naik kereta dengan jalan naik ke atas bukit, kemudian turun bukit pas hujan-hujan. Asliii.. kalian kalo ke Penang. Wajib nyobain kereta ini juga.





Intermezzo dikit, aku nih sering kali dapat pengalaman pas hujan. Waktu bamboo rafting di Laksado, hujan.. Ini naik kereta funicular juga hujan.

Oke, lanjut lagi…

Di atas bukitnya tuh, sebenarnya banyak tempat buat didatengin. Tapi aku dan Ririn rada males explore-nya pas hujan-hujan dan berkabut. Jadi kami hanya ke bukit bendera sebentar setelah nyobain makanan disitu. Aku makan laksa. Paling juaranya sih kayaknya nyoba es-nya. Banyak betul pilihannya, mana menggoda semua, sayang banget aku kesananya pas hujan. Jadi aku butuhnya yang hangat-hangat dan berkuah bukannya es.

Beres dari penang hills, kami pulang ke penginapan. Cuaca udah mulai cerah lagi. Tapi kami butuh istirahat dikit, kayak ngantuk banget. Entah karena cuaca atau karena kami habis dari bukit-bukit gitu.

Nyampe hostel aku ga tidur sih, rebahan aja, terus sekitar setengah jam kemudian aku keluar buat ngambil laundry-an aku. Akhirnya aku punya pakaian bersih juga. Habis itu, siap-siap. Tujuannya jauh lagi. Mau ke masjid terapung. Tapi ga naik taksi online. Kami naik bus. Biayanya Cuma 2RM. Jadi tinggal tunggu aja busnya di halte, naik terus bilang ke bapak supirnya mau kemana tujuannya. Nanti dikasih tahu berapa yang harus dibayar, tapi pastiin kamu punya uang kecil ya. Bapaknya ga punya waktu buat balikin duitmu, dan emang ga ada kembalian juga.




Perjalannya lumayan jauh. Pas nyampe.. hmmm, agak b aja ya. Apalagi kalau kamu sudah melihat mesjid terapung di Makassar. Tidak ada apa-apanya. Dan kebetulan pas aku kesana, airnya lagi surut. Karena udah kecewa, kami sudah tidak ada niatan untuk melanjutkan ke pantai batu feringginya dan memilih pulang. Tapi tidak pulang hostel ya. Kami jalan-jalan dulu di komtar. Naik bus lagi.


Sempat makan juga di sekitaran komtar. Beli oleh-oleh di mall. Kemudian pesan taksi online balik ke hostel. Nah disini kami harus bayar si denda 3RM-nya itu. Gak apa-apa ya. Buat pelajaran aja.

Besok kami harus memastikan untuk ke Bee Hwa Café. Besok adalah hari terakhir kami di Penang. Mau nyari oleh-oleh juga yang belum lengkap. Aku belum beli apa-apa untuk orang rumah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar